InfoSAWIT, JAKARTA – Dalam upaya percepatan sertifikasi minyak sawit berkelanjutan di Provinsi Jambi, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tebo sangat mendukung penuh. Dukungan itu nampak dari pemerintah daerah yang bersiap menerapkan kebijakan Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RADKSB), dan langkah ini dinilai positif dalam upaya mengurai masalah di sektor perkebunan kelapa sawit.
Untuk awalan dalam langkah tersebut Pemda Tebo akan melakukan pendataan serta pemetaan perkebunan kelapa sawit, yang akan dibantu oleh Yayasan Setara Jambi dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
“Kami juga mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Yayasan Setara Jambi dalam membantu proses penerbitan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) di Kabupaten Tebo, yang sudah mendata lahan sawit petani seluas 6.900 ha dengan melibatkan sekitar 19 ribu petani kelapa sawit, dan Ini bukanlah pekerjaan mudah,” kata Asisten II Wakil Bupati Tebo, Jambi, H. Supadi, dalam acara webinar yang dihadiri InfoSAWIT.
BACA JUGA: Dedi Mulyadi: Saatnya Pelajar Dibekali Pendidikan Kurikulum Kelapa Sawit
Lebih lanjut kata H Supadi, sepanjang 2021 lalu cakupan binaan yang sudah dilakukan mencapai 12 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan pendanaan sekitar Rp 33,5 miliar.
“Kami menyadari bahwa komoditas kelapa sawit selain memiliki kontribusi sangat strategis terhadap perekonomian masyarakt dan daerah, juga telah memunculkan persoalan isu lingkungan dan isu produktivitas yang masih rendah, ini mesti menjadi perhatian kita, utamanya untuk sawit rakyat,” tandas dia. (T2)