5 Koperasi Sawit di Muara Wahau Peroleh Sertifikat ISPO & RSPO

oleh -3220 Dilihat
infosawit
Dok. InfoSAWIT

InfoSAWIT, MUARA WAHAU – Lima Koperasi di Kec. Muara Wahau, yakni Koperasi Pertanian Sumber Rejeki, Koperasi Sawit Usaha Tani Sejahtera, Koperasi Serba Usaha Kel’ean Blom Kejah, Koperasi Serba Usaha Karya Indah dan Koperasi Jasa Usaha Tani Sejahtera, menerima sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Diungkapkan Technical Advisor GIZ-Sulam, Asrijon Tanjung, keberhasilan ini merupakan kolaborasi yang sangat baik antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) serta Mitra Pembangunan GIZ, demi mewujudkan Pembangunan berkelanjutan, terlebih petani sawit swadaya mampu meraih dua standar skim sertifikat berkelanjutan sekaligus yaitu Sertifikasi ISPO dan RSPO.


“Serta terdapat juga program tata ruang desa yang mampu mengatur peruntukan wilayah nya sesuai potensi dan menetapkan Kawasan-kawasan perlindungan setempat seperti cagar budaya dan Kawasan konservasi,” katanya kepada InfoSAWIT melalui email belum lama ini.

BACA JUGA: Saatnya Cerdas Mengelola Isu di Sektor Sawit

Lebih lanjut tutur Asrijon, untuk capaian khusus desa lokal yaitu Desa Nehas Liah Bing yang merupakan desa adat dan budaya melalui Koperasi Kel’ean Blom Kejah, merupakan pembuktian bahwa Masyarakat adat juga mampu mengikuti jejak saudara mereka dari desa transmigrasi, ini luar biasa.

Sebelumnya untuk  wilayah Kec. Kombeng, pada pertengahan 2022 lau,  terdapat 4 koperasi yang menerima sertifikat ISPO dan RSPO yakni, Koperasi Jasa Mutiara Kombeng, Koperasi Perkebunan Sawit Marga Indah, Koperasi Serba Usaha Pantun Sejahtera dan Koperasi Serba Usaha Makarti.

Sekadar informasi, terdapat dua Program yang telah dijalankan yakni GIZ-SCPOPP untuk wilayah Kecamatan Kombeng dan GIZ-Sulam, program ini dilakukan guna mendukung diterapkannya praktik sawit berkelanjutan bagi petani di Kaltim, merupakan kerjasama yang tertuang dalam Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Perkebunan Propinsi Kaltim dan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Bupati) dengan Mitra Pembangunan GIZ dalam Program Mendukung Sawit Rakyat Berkelanjutan, dalam rentang waktu perjanjian 2019 hingga Maret 2023.

BACA JUGA: Masih Lesu, Harga CPO KPBN 21 Maret 2023 Turun Tipis Cenderung Stagnan

Sementara perwakilan Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, Fauzi mengungkapkan, capaian ini sudah sejalan dengan rencana perkebunan berkelanjutan Provinsi Kalimantan Timur, dan untuk itu pemerintah akan terus meningkatkan capaian ini dengan program-program yang mendukung kearah pembangunan perkebunan berkelanjutan dengan Rencana aksi, pertama, meningkatkan target sertifikasi di RENSTRA Dinas perkenbunan 2024 -2026 awalnya 2 menjadi 5 dan tahun berikutnya dari 5 ke 20 serifikasi dan seterusnya. “Serta kedua, meningkatkan alokasi anggaran DISBUN,” tutur Fauzi.

Acting Head of Smallholder Program RSPO, Guntur C Prabowo mengutarakan, pihaknya, sangat terharu hari ini melihat bahwa ada 1 koperasi dari Masyarakat Adat Dayak Wehea yang mampu meraih Sertifikat ISPO dan RSPO, yang mana selama ini kampanye negative tentang sawit menyebutkan bahwa industry kelapa sawit telah meminggirkan masyarakat adat. “Terbukti disini malah masyarakat nya membuktikan bahwa mereka mampu terlibat dalam pembangunan kelapa sawit yang berkelanjutan,” kata Guntur. (T2)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari infosawit.com. Mari bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Bila Anda memiliki informasi tentang industri sawit, Silakan WhatsApp ke Redaksi InfoSAWIT atau email ke sawit.magazine@gmail.com (mohon dilampirkan data diri)