InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Volume stok minyak sawit mentah (CPO) di Malaysia diperkirakan akan anjlok paling tinggi dalam dalam periode dua tahun di Maret 2023, turun di bawah level dua juta ton, ini terjadi ditengarai ekspor melonjak dan produksi di produsen terbesar kedua di dunia itu terus melemah.
Dilansir Bloomberg, persediaan mminyak sawit menyusut sekitar 18% dari bulan sebelumnya menjadi 1,75 juta ton, menurut survei Bloomberg terhadap 10 analis, pedagang, dan eksekutif perkebunan.
Sementara, dilansir Reuters, patokan kontrak minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman Juni 2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik RM 26 per ton, atau terdapat kenaikan sekitar 0,67%, menjadi RM 3.894 (US$ 885,00) per ton di awal perdagangan.
BACA JUGA: Harga Minyak Sawit di Bursa Malaysia Naik 0,67 Persen
Kondisi kenaikan harga ini dipicu stok minyak sawit di Malaysia pada akhir Maret 2023 anjlok 16,3% dari bulan sebelumnya menjadi 1,77 juta ton. Menjadi stok terendah dalam delapan bulan terakhir. Berdasarkan survei Reuters pada Rabu (5/4/2023), penurunan stok terjadi akibat ekspor melonjak menjelang bulan Ramadhan. (T2)