InfoSAWIT, PEKANBARU – Masyarakat Kelapa Sawit Indonesia (MAKSI) memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada petani Kelapa sawit dalam menghadapi penyakit tanaman Kelapa sawit Ganoderma. Dalam kegiatan Safari Ganoderma 2, pembekalan MAKSI kepada petani sawit rakyat diberikan, guna menghadapi ancaman serangan Ganoderma boninense pada perkebunan kelapa sawit yang berada di Riau.
Menurut Ketua Umum MAKSI, Darmono Taniwiryono, keberadaan penyakit tanaman Kelapa sawit seperti Ganoderma, sudah tak bisa ditolerir lagi. Sehingga petani Kelapa sawit harus melawan Ganoderma dengan cara mencegah dan mengobatinya. “Ganoderma sudah tidak bisa tolerir lagi, kita harus Lawan”, kata Darmono dalam keterangannya kepada InfoSAWIT, belum lama ini.
Sebagai Peneliti Senior Ahli Ganoderma, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Bogor, Darmono juga mengajak petani Kelapa sawit, berperan aktif dalam memberantas penyakit Ganoderma di perkebunan kelapa sawit.
BACA JUGA: Periode 1-15 Juni: Harga Referensi CPO Turun, BK dan PE CPO Ditetapkan US$ 116 Per Ton
Sebagai informasi, kegiatan Safari Ganoderma 2, dilaksanakan di Desa Banjar Seminai, Kecamatan Dayun Kabupaten Siak Indrapura, Riau pada Hari Selasa, 30 Mei 2023.
Kegiatan Safari Ganoderma 2, juga didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Dalam sambutannya Direktur Penghimpunan Dana BPDPKS, Sunari, memberikan apresiasi tinggi kepada MAKSI dan Dinas Pertanian Kabupaten Siak, atas terselenggaranya Safari Ganoderma 2. Sunari juga mengharapkan, agar acara ini memberikan pengetahuan yang luas tentang aspek teknis kepada para petani kelapa sawit, baik plasma maupun mandiri.
BPDPKS juga memiliki peran penting dalam mendorong percepatan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Sehingga, membutuhkan penyelesaian permasalahan teknis, terutama terkait dengan ancaman penyakit busuk pangkal batang sawit yang disebabkan oleh Ganoderma. “Karena yang diserang adalah bagian batang, tentu saja transportasi nutrisi dari akar ke tajuk yang diprlukan untuk produksi TBS menjadi terganggu, sehingga butuh solusi pengobatannya, ” Kata Sunari menjelaskan.
BACA JUGA: KGSI Lakukan Pengembangan Bibit Sawit Anti Ganoderma
Kegiatan Safari Ganoderma 2 juga dihadiri Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR) Kabupaten Siak, Samijo. Sebagai petani Kelapa sawit, Samijo mengharapkan para petani peserta Safari Ganoderma 2 hadir, bisa menyerap ilmu pengetahuan, lantaran sangat penting guna menghadapi ancaman serangan Ganoderma, langsung dari ahlinya.