InfoSAWIT, JAKARTA – Harga minyak sawit mentah (CPO) pada Bursa Berjangka Malaysia turun untuk ketiga kalinya pada Kamis (22/6/2023), lantaran harga minyak kedelai yang juga mengalami pelemahan, menyusul mandat biofuel AS yang lebih rendah dari perkiraan.
Dilansir Reuters, kontrak benchmark minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman September 2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 1,16% menjadi RM 3.572 (US$ 769,33) per metrik ton pada awal perdagangan, sehingga kerugian perdangan mencapai 3,76% selama dua sesi sebelumnya.
Pada Rabu (21/6/2023), Pemerintahan Biden meningkatkan jumlah biofuel yang harus dicampur oleh kilang minyak ke dalam campuran bahan bakar nasional selama tiga tahun ke depan, tetapi rencana tersebut membuat industri biofuel AS kecewa an naik piitam, lantaran mandat untuk etanol dan biodiesel berbasis jagung tidak cukup tinggi.
BACA JUGA: Mesir Jadi Pasar Strategis Minyak Sawit, Kakao Hingga Perikanan
Masih dilansir Reuters, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOc2 diperdagangkan 1,28% lebih rendah. Bursa komoditas Dalian ditutup untuk liburan Festival Perahu Naga.
Merujuk laporan resmi Dewan Minyak Sawit Malaysia (MOPB), pemerintah Malaysia telah mempertahankan pajak ekspor bulan Juli 2023 untuk minyak sawit mentah sebesar 8% dan menurunkan harga rujukannya.
BACA JUGA: Impor Minyak Sawit India Pada Mei 2023 Melorot hampir 15 Persen
Sementara catat surveyor kargo Intertek Testing Services, ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-20 Juni turun 16,8% dari periode yang sama di bulan Me. Demikian pula catat Surveyor kargo AmSpec Agri Malaysia yang juga mencatat ekspor turun 12,9%. (T2)