InfoSAWIT, PALANGKARAYA – Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian pada tahun 2023 ini sedang melaksanakan juga updating Tutupan Kelapa Sawit Nasional yang berkerjasama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) dan mitra dari BRIN, BPS, KLHK, ATR/BPN untuk penyempurnaan informasi tematik spasial.
Lantas Ditjebun juga akan menyusun peta Tutupan Kelapa Sawit by name by address secara bertahap untuk penyempurnaan data areal kelapa sawit nasional sebagai bagian amanah dari Inpres 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Tahun 2019-2024 (RAN-KSB), dan Peraturan Presiden (Perpres) No. 23 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Perpres Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000.
Diungkapkan Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah, dengan adanya aplikasi Self-Reporting SIPERIBUN ini dapat memperkuat dan mengoptimalkan tata kelola industri kelapa sawit.
BACA JUGA: Awas Ada Modus Baru Jual Benih Sawit Palsu (Tak Bersertifikat)
“Diharapkan seluruh pihak terkait dapat berkolaborasi dan berkomitmen, dalam mensukseskan penyempurnaan tata kelola di kelapa sawit ini. Tatakelola sawit ini harus kita perbaiki bersama, kita tidak rela membiarkan prestasi bahwa Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit nomor 1 (satu) terbesar di dunia lepas dari kita pada waktu yang akan datang,”katanya dikutip InfoSAWIT dari laman resmi Kementerian Pertanian, Minggu (9/7/203).
Seab itu kata Andi, para pelaku usaha kelapa sawit diharapkan dapat terus proaktif mengisi siperibun ini, demi tata kelola industri kelapa sawit yang lebih baik lagi kedepannya. “Mari kita perbaiki bersama tata kelola kelapa sawit Indonesia untuk sawit indonesia satu berkelanjutan dalam meningkatkan produksi, nilai tambah dan daya saing kalapa sawit Indonesia,” harap Andi Nur. (T2)