InfoSAWIT, MOROWALI UTARA – Setelah bertahun-tahun melalui perjuangan yang panjang, Koperasi Konsumen Petani Sawit Lembo Jaya akhirnya mencapai kesepakatan dengan PT. Kirana Sinar Gemilang, operator kebun plasma di wilayah Lembo Raya. Kesejahteraan ratusan anggota koperasi itu diharapkan meningkat setelah pertemuan penting dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang diselenggarakan di Desa Kumpi, Kecamatan Lembo, Jumat pekan lalu.
RAT tersebut menjadi momentum bagi 434 anggota Koperasi Konsumen Petani Sawit Lembo Jaya yang tersebar di tiga desa: Desa Po’ona, Kumpi, dan Uluanso. Desa-desa ini merupakan pemilik tanah ulayat di mana perusahaan sawit beroperasi.
Dalam rapat tersebut, Ketua Koperasi, Guslan Tomboelu memaparkan, laporan tahunan yang mencerminkan kerja keras pengurus koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
BACA JUGA: Dida Gerdera Resmi Menjabat Deputi Menko II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis
Salah satu langkah signifikan yang diumumkan adalah perubahan dari sistem dana talangan menjadi Dana Bagi Hasil (DBH) bagi petani plasma. Sejak Oktober 2023, anggota koperasi menerima DBH sebesar Rp 500.000 per hektar, menggantikan kompensasi sebelumnya sebesar Rp 70.000 dalam bentuk utang. Kesepakatan ini tidak hanya membuka babak baru bagi koperasi, tetapi juga membuktikan komitmen PT. Kirana Sinar Gemilang dalam mendukung kesejahteraan petani plasma.
Pembagian hasil kebun plasma juga mengalami perubahan, jika di tempat lain pembagiannya 80 persen untuk perusahaan dan 20 persen untuk petani, di Lembo Raya, pembagiannya menjadi 65 persen untuk perusahaan dan 35 persen untuk petani. Hal ini memberikan keuntungan yang lebih besar bagi anggota koperasi.
Tidak hanya berhenti di situ, pengurus koperasi juga berfokus pada inisiatif konstruktif lainnya. Mereka akan memperjuangkan usaha koperasi seperti angkutan tandan buah segar (TBS) plasma, serta memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dan bantuan dari Pemerintah Daerah Morowali Utara.
BACA JUGA: Jauh Dari Target, Saatnya Membuka Mampat Peremajaan Sawit Rakyat
“Kita akan mengarahkan Desa Uluanso sebagai sentra pengembangan bibit sawit, Po’ona sebagai sentra ayam petelur dan Kumpi sebagai sentra jahit-menjahit untuk pakaian pekerja di perusahaan,” kata Guslan dikutip InfoSAWIT dari Media Center Delis & Djira (MCDD).