InfoSAWIT, PEKANBARU – PT Perkebunan Nusantara V, anak perusahaan dari Holding Perkebunan Nusantara III Persero, telah berhasil menciptakan terobosan inovatif dalam industri perkebunan kelapa sawit. Inovasi tersebut bernama Natural Enemies Breeding House (NB House) telah membuktikan keberhasilannya dalam menjaga keberlanjutan perkebunan kelapa sawit sekaligus meningkatkan produktivitas secara efektif dan efisien.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi industri perkebunan kelapa sawit adalah munculnya serangan ulat pemakan daun kelapa sawit (UPDKS), hama yang dapat mengancam produktivitas perkebunan. Untuk mengatasi masalah ini, PT Perkebunan Nusantara V memutuskan untuk mengandalkan predator alami, Sycanus sp., yang mampu menekan populasi UPDKS. Namun, untuk memastikan keberhasilan pendekatan ini, mereka mengembangkan NB House sebagai pusat penangkaran dan pengembangbiakan musuh alami.
Senior Executive Vice President Operation PTPN V, Ospin Sembiring menjelaskan, bahwa inovasi ini telah diterapkan di berbagai anak perusahaan di bawah naungan PTPN Group. Pendekatan sederhana ini telah memberikan dampak positif yang luar biasa pada produktivitas perkebunan kelapa sawit. Dengan penangkaran musuh alami dan pelepasan serangga predator UPDKS, populasi hama dapat ditekan secara efektif, yang pada gilirannya mengurangi serangan hama dan penggunaan bahan kimia, menjadikannya ramah lingkungan.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Jambi Periode 10-16 November 2023 Naik Rp 23,05/kg, Cek Harganya..
“Ide dasar inovasi ini sederhana, namun dampaknya sangat luar biasa. Inilah yang disebut sebagai inovasi, yakni memberikan dampak positif secara efektif dan efesien,” katanya dikutip InfoSAWIT dari laman resmi PTPN V, Jumat (10/11/2023).
Lebih lanjut, kata Ospin, proses pengembangbiakan Sycanus melibatkan tiga fase: telur, nimfa, dan imago. Hanya pada fase imago, Sycanus menjadi predator yang efektif untuk menekan populasi hama di lapangan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim inovator, Nava Karina, Ricardo Panjaitan, dan Andra Sumarno, menunjukkan bahwa pendekatan ini berhasil meningkatkan populasi Sycanus secara maksimal.
Nava Karina menegaskan bahwa penelitian NB House berlangsung selama setahun lamanya, yang memungkinkan mereka menyusun formula yang tepat. Dengan demikian, PT Perkebunan Nusantara V berhasil menciptakan suatu sistem yang tidak hanya efisien dalam mengendalikan hama tetapi juga ramah lingkungan.
BACA JUGA: RSPO Tegaskan Komitmen untuk Mengembangkan Industri Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan di Indonesia
“Hasil riset kami menunjukkan bahwa dengan penangkaran musuh alami dan pelepasan serangga predator UPDKS mampu menekan dominansi populasi hama di lapangan yang bersifat ramah lingkungan,” tandas dia. (T2)