Berikut Catatan Bill Gates Tentang Sawit

oleh -15138 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. Istimewa/Pendiri Microsoft, Bill Gates.

InfoSAWIT, WASHINGTON – Lemak nabati, khususnya minyak sawit, telah menjadi salah satu komponen yang tak terpisahkan dari berbagai produk yang digunakan sehari-hari. Dari makanan hingga barang non-makanan seperti sabun mandi dan deterjen, minyak sawit telah merambah ke berbagai bidang kehidupan. Namun, dibalik popularitasnya, ada cerita yang lebih dalam yang perlu kita renungkan.

Menurut catatan yang disampaikan oleh Bill Gates dalam blognya, persoalan terbesar bukanlah terletak pada penggunaan minyak sawit, melainkan pada bagaimana mendapatkannya. Pohon kelapa sawit, yang merupakan jenis pohon palem asli Afrika Tengah dan Barat, tumbuh subur hanya dalam jarak lima hingga sepuluh derajat dari garis khatulistiwa. Kondisi ini mengakibatkan praktik deforestasi yang merambah hutan hujan di sekitar wilayah khatulistiwa untuk memberi tempat pada perkebunan kelapa sawit.


Proses ini tidak hanya merusak keanekaragaman hayati dan mengancam ekosistem, tetapi juga memberikan dampak negatif terhadap perubahan iklim. Pembakaran hutan untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit menghasilkan gas rumah kaca yang signifikan, sedangkan penghancuran lahan basah menyebabkan pelepasan karbon yang disimpan di dalamnya.

BACA JUGA: 1000 Petani Sawit di Kabupaten Lampung Barat Bakal Terima BPJS Ketenagakerjaan

“Pada tahun 2018, kehancuran hutan di Malaysia dan Indonesia saja telah menyumbang sekitar 1,4% dari emisi global, yang lebih besar daripada emisi yang dihasilkan oleh seluruh negara bagian California dan hampir setara dengan industri penerbangan global,” catat Bill Gates dalam Blognya ditulis Senin (19/2/2024).

Meskipun begitu, penggantian minyak sawit bukanlah hal yang mudah dilakukan. Harganya yang terjangkau, sifatnya yang tidak berbau, serta kemampuannya yang melimpah membuatnya sulit digantikan. Minyak sawit juga memiliki sifat semi padat dan kental yang memungkinkannya untuk digunakan dalam berbagai aplikasi, serta memiliki umur simpan yang panjang karena fungsinya sebagai pengawet alami.

Namun, ada upaya untuk mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan. Perusahaan seperti C16 Biosciences, sejak tahun 2017, telah mengembangkan minyak nabati dari mikroba ragi liar melalui proses fermentasi yang tidak menghasilkan emisi. Meskipun berbeda secara kimiawi dengan minyak sawit konvensional, minyak yang dihasilkan oleh C16 mengandung asam lemak yang serupa sehingga dapat digunakan dalam berbagai aplikasi yang sama.

BACA JUGA: Cegah Alihfungsi Lahan Ke Sawit, Distan Mukomuko Gandeng Kejaksaan dan Kepolisian

“Upaya seperti ini memberikan harapan bahwa kita dapat menemukan solusi yang lebih berkelanjutan dalam penggunaan lemak nabati, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan keberlanjutan bumi kita. Dengan kesadaran akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh praktik industri yang tidak berkelanjutan, langkah-langkah inovatif semacam ini menjadi penting untuk mendorong perubahan menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan,” tutup Bill Gates. (T2)

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com