InfoSAWIT, JAKARTA – Tercatat harga Saham PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) terus mengalami penurunan sejak awal tahun 2024. Bahkan dalam satu bulan mengalami koreksi sebesar 4,55%. Koreksi juga terlihat dalam kinerja tahunan, dengan harga saham AALI terkoreksi sebesar 2,85% year-to-date (ytd).
Kondisi ini menunjukkan tekanan yang berlanjut pada kinerja saham AALI dalam beberapa periode perdagangan terakhir. Setelah kejadian melorotnya harga saham PT Astra Agro juga diikuti dengan hengkangkannya tiga Direktur perseroan.
PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), sebagai salah satu emiten dalam industri perkebunan dan pengolahan Crude Palm Oil (CPO), telah mengumumkan pengunduran diri dari tiga direktur perseroan. Pengunduran diri ini terjadi dalam konteks perubahan susunan direksi di internal perusahaan tersebut.
BACA JUGA: Supaya Persepsi Narasi Media dan Realitas di Perkebunan Sawit sama, Ini yang Perlu Dilakukan
Surat keterangan yang ditujukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengonfirmasi bahwa pada tanggal 4 Maret 2024, perseroan menerima surat pengunduran diri dari Bapak Mario C. Surung Gultom, Bapak Rujito Purnomo, dan Bapak Said Fakhrullah dari jabatan mereka masing-masing selaku Direktur Perseroan.
Dilansir Bisnis, surat tersebut mengacu pada Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Penandatangan surat, Mario C.S. Gultom, yang juga menjabat sebagai Direktur AALI, memastikan pengumuman tersebut sesuai dengan ketentuan regulasi yang berlaku.
BACA JUGA: Dua Agenda Besar Deputi Menko II
Berikut profil singkat dari ketiga direktur yang mengundurkan diri:
Mario Casimirus Surung Gultom
Mario Gultom, seorang Warga Negara Indonesia, telah menjabat sebagai Direktur AALI sejak tahun 2017 dan merangkap sebagai sekretaris perusahaan. Dia telah terlibat dalam berbagai posisi kunci di perusahaan sejak awal 2000-an, termasuk sebagai Deputi Direktur Riset dan Pengembangan serta Presiden Direktur di berbagai afiliasi AALI di berbagai wilayah.
Mario Gultom merupakan lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta.