InfoSAWIT, SINGAPURA – Bank of East Asia, Limited (“BEA”) dan Wilmar International Limited (“Wilmar”) baru-baru ini mengumumkan kolaborasi penting yang bertujuan untuk memajukan praktik-praktik berkelanjutan dalam sektor keuangan dan agribisnis. Dua entitas ini telah masuk ke dalam Perjanjian Pinjaman Hijau (Sustainability-Linked Loan /SLL) dua tahun senilai US$100 juta, menandai perjanjian kedua.
Berdasarkan ketentuan perjanjian, margin bunga pinjaman akan mengalami penurunan berdasarkan pencapaian Target Kinerja Keberlanjutan tertentu oleh Wilmar. Target-target ini mencakup berbagai metrik Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (“ESG”), mencerminkan baik indikator kinerja kunci internal maupun standar perbandingan eksternal. Salah satu kriteria yang mencolok termasuk keberlanjutan inklusi Wilmar dalam Indeks Dow Jones Sustainability (“DJSI”) World, yang mengakui 10% teratas dari 2.500 perusahaan terbesar secara global berdasarkan kriteria ESG.
Kehadiran konsisten Wilmar dalam Indeks DJSI World selama tiga tahun berturut-turut sejak November 2021 menegaskan posisinya sebagai pemimpin keberlanjutan dalam sektor agribisnis. Prestasi ini mencerminkan komitmen teguh perusahaan dalam menerapkan praktik berkelanjutan ke dalam operasinya.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Turun 0,23 Persen Pada Kamis (28/3), Harga CPO Mingguan Turun 0,61 Persen
Dalam keterangan resmi diperoleh InfoSAWIT, General Manager Cabang BEA Singapura, Oh Ah Guat menyatakan, kepuasannya dalam mendukung Wilmar untuk yang kedua kali melalui pinjaman yang terkait dengan keberlanjutan ini. Ia juga menyamoaikan komitmen lebih luas BEA guna membantu klien-klien kunci dalam upaya praktik keberlanjutan mereka, dengan menekankan dampak positif bagi masyarakat yang dihasilkan dari kolaborasi tersebut.
Sementara Wakil Chief Operating Officer dan Chief Financial Officer Wilmar, Charles Loo, pihaknya berkomitmen untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dia menekankan tujuan ganda fasilitas SLL, yang tidak hanya menyediakan sumber daya keuangan tetapi juga berfungsi sebagai insentif untuk meningkatkan kinerja ESG Wilmar.
BACA JUGA: Wilmar Dukung Lansekap Siak Hijau Melalui Pendampingan 1.500 Petani Sawit Swadaya
Lebih lanjut tutur Charles Loo, Wilmar berupaya memanfaatkan modal yang diperoleh untuk menciptakan dampak positif dan langgeng dalam komunitas di mana perusahaan beroperasi, dengan demikian membuka jalan bagi masa depan yang lebih berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan. (T2)