InfoSAWIT, MEDAN – Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI), melalui Himpunan Mahasiswa Jurusan Budidaya Perkebunan (HMJ BDP) dan Milenial Sawit, menampilkan komitmennya dalam berbagi kebahagiaan dengan adik-adik di Panti Asuhan Mamiyai Al Ittihadiyah. Yayasan Amal dan Sosial Panti Asuhan Mamiyai Al Ittihadiyah, yang telah berdiri sejak tahun 1943 di bawah naungan Dinas Sosial Sumatera Utara, menjadi tuan rumah acara tersebut.
Atmosfir meriah memenuhi ruangan saat para mahasiswa dan milenial sawit disambut hangat oleh senyuman anak-anak panti asuhan. Di sela-sela kegiatan, pendiri Milenial Sawit Indonesia, Asmaul Habib Hasibuan, memberikan motivasi kepada adik-adik di panti asuhan.
“Saya juga sudah 15 tahun tidak memiliki ayah, jadi bisa dibilang saya senior adik-adik di sini. Jadi tidak ada alasan untuk tidak berani bercita-cita, selagi masih bernafas pasti ada peluang,” ujar Asmaul Habib Hasibuan, dalam keterangannya kepada InfoSAWIT, ditulis Minggu (7/4/2024).
BACA JUGA: Penguatan Kelembagaan Petani Sawit, Upaya Menggenjot Capaian ISPO
Ucapan tersebut menjadi sumber inspirasi bagi banyak anak-anak panti asuhan yang mungkin merasa ragu atau lemah. Asmaul Habib Hasibuan menegaskan bahwa kehilangan sosok orang tua bukanlah penghalang untuk meraih impian dan cita-cita.
Pihak Panti Asuhan Mamiyai Al Ittihadiyah juga menyambut hangat partisipasi mahasiswa dan milenial sawit dalam acara tersebut. Ustad Rizal Harahap, pengurus Panti Asuhan Mamiyai, menyampaikan kegembiraannya atas kehadiran para peserta.
“Sebelumnya, sudah banyak mahasiswa yang datang mengunjungi panti asuhan ini, tetapi kali ini, kami melihat keseragaman dan kekompakan dari mahasiswa yang terlibat dalam industri sawit. Kami sangat mengapresiasi kedatangan mereka dan berterima kasih atas kehadiran mereka di sini. Semoga kehadiran mereka dapat menjadi motivasi bagi anak-anak panti asuhan untuk lebih giat dalam belajar,” ujar Ustad Rizal Harahap.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Sumsel Periode I-April 2024 Naik Rp 64,26/Kg Cek Harganya..
Ketua Umum HMJ BDP, Zaki Abdullah Najib, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bukti nyata dari semangat sosial yang dimiliki oleh mahasiswa Institut Teknologi Sawit Indonesia. “Bukan cuma kebun sawit yang kami urusi, peduli terhadap sesama juga prioritas sebagai makhluk sosial,” katanya.
