InfoSAWIT, SINGAPURA – Dalam hal pelaporan lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG), tidak serta merta menghasilkan penilaian yang lebih tinggi bagi perusahaan-perusahaan di sektor perkebunan kelapa sawit.
Sebuah studi baru-baru ini oleh Centre for Governance and Sustainability (CGS) di National University of Singapore (NUS) Business School menemukan, bahwa perusahaan-perusahaan kelapa sawit yang berkinerja baik dalam hal ESG justru mendapat diskon dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan sejenis.
NUS dalam pernyataan persnya pada Kamis, (6/6/2024) mengamati bahwa tren ini tampaknya menjadi hal yang unik bagi industri kelapa sawit. Perusahaan-perusahaan dalam sektor ini menghadapi tantangan untuk memenuhi tuntutan pemegang saham yang lebih memprioritaskan penilaian dibandingkan dengan ESG. Hal ini berbeda dengan sektor lain di mana pelaporan keberlanjutan yang terperinci biasanya menghasilkan penilaian yang lebih tinggi oleh investor dan pemangku kepentingan.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Jambi Periode 7–13 Juni 2024 Naik Rp 67/kg, Cek Harganya..
Studi tersebut berjudul Innovating ESG Integration as Sustainable Strategy: ESG Transparency and Firm Valuation in the Palm Oil Sector, dan diterbitkan dalam jurnal Sustainability edisi 22, volume 15, sebuah jurnal akses terbuka di bawah MDPI.
Laporan ini menganalisis data keuangan dari 36 perusahaan minyak sawit publik berdasarkan Perangkat Transparansi Kebijakan Keberlanjutan yang mencakup 182 indikator dalam 10 kategori. Skor diberikan berdasarkan transparansi pengungkapan ESG perusahaan.
Hasil studi menunjukkan adanya hubungan negatif langsung antara penilaian harga terhadap pendapatan dan skor ESG di sektor kelapa sawit. Ini menyoroti bahwa perusahaan dengan transparansi ESG yang tinggi didiskon dibandingkan dengan perusahaan yang berkinerja buruk di sektor tersebut.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Naik 0,55 Persen Pada Kamis (6/6), Demikian Pula di Bursa Malaysia
Para penulis menduga bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh eratnya hubungan sektor ini dengan risiko-risiko ESG yang tinggi, yang mengikis kepercayaan investor dan meningkatkan persepsi risiko-risiko keuangan.