InfoSAWIT, JAKARTA – Penggunaan minyak goreng di Vietnam tercatat meningkat 0,5 persen per tahun, didukung dengan urbanisasi pesat dan peningkatan standar hidup. Hanya saja pasokan minyak nabati didominasi impor sebanyak 70% dengan minyak sawit mendominasi. Pemerintah Vietnam pun tak tinggal diam, pengembangan perkebunan sawit terus digenjot guna mengatasi defisit pasokan.
Pasar minyak nabati di Vietnam menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan proyeksi tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 7,29 persen antara tahun 2024 hingga 2028, menurut data dari Statista. Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa faktor kunci yang mencerminkan perubahan dalam struktur demografis dan perilaku konsumen di negara tersebut.
Urbanisasi pesat dan peningkatan standar hidup yang cepat di Vietnam telah membawa perubahan besar dalam gaya hidup masyarakat. Perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan tidak hanya meningkatkan permintaan akan berbagai produk konsumsi, tetapi juga meningkatkan standar hidup. Masyarakat perkotaan cenderung memiliki daya beli yang lebih tinggi dan kesadaran yang lebih besar mengenai pentingnya kesehatan, termasuk dalam memilih produk minyak goreng yang berkualitas.
BACA JUGA: Episode Spesial Upin & Ipin Tentang Minyak Sawit Dilihat 9 Juta Penayangan di YouTube
Peningkatan kesadaran konsumen tentang manfaat kesehatan dari minyak goreng berkualitas telah menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar minyak nabati di Vietnam. Konsumen semakin mencari produk minyak yang menawarkan manfaat kesehatan seperti rendah lemak jenuh dan tinggi asam lemak tak jenuh, yang baik untuk jantung.
Sejak tahun 2017, penggunaan minyak goreng di Vietnam telah meningkat sekitar 0,5 persen per tahun. Tren ini menunjukkan bahwa konsumen Vietnam semakin mengadopsi minyak nabati dalam pola makan sehari-hari mereka. Peningkatan ini juga didorong oleh kampanye edukasi kesehatan yang menginformasikan masyarakat tentang pentingnya memilih minyak goreng yang lebih sehat.
Pada tahun 2021, Vietnam tercatat sebagai konsumen minyak nabati terbesar ke-52 di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun berada di peringkat yang tidak terlalu tinggi secara global, pasar domestik Vietnam memiliki potensi pertumbuhan yang besar dan terus menunjukkan tren positif.
BACA JUGA: Harga MinyaKita Melambung dan Langka, Pedagang dan Konsumen Mengeluh
Dengan laju pertumbuhan yang diproyeksikan terus meningkat, pasar minyak nabati di Vietnam memiliki prospek yang cerah. Perusahaan-perusahaan dalam industri ini diharapkan terus berinovasi untuk memenuhi permintaan yang meningkat, baik dalam hal kualitas produk maupun diversifikasi jenis minyak nabati yang ditawarkan.
Dilansir Vietnam Briefing, bahwa dinamika pasar minyak nabati di Vietnam akan terus berkembang seiring dengan perubahan gaya hidup dan preferensi konsumen. Inovasi dalam produksi minyak goreng yang lebih sehat, serta upaya pemasaran yang efektif, akan menjadi kunci dalam meraih pangsa pasar yang lebih besar di masa depan. (T2)
