InfoSAWIT, SARAWAK – Seorang pekerja migran asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), bernama Gafur, meninggal dunia setelah ditembak di kebun sawit Simpang Ngu, Niah, Miri, Sarawak, Malaysia. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching saat ini memantau penanganan kasus tragis tersebut.
Dilansir InfoSAWIT dari Antara ditulis Minggu (4/8/2024), Konsul Jenderal Republik Indonesia Kuching, R. Sigit Witjaksono, menyatakan bahwa jenazah korban telah diautopsi oleh pihak kepolisian setempat pada Kamis (1/8/2024).
“Staf teknis Polri dan tim perlindungan di KJRI Kuching terus memantau penanganan kasus ini lebih lanjut,” kata Sigit.
BACA JUGA: Tingkatkan Produksi Pangan: Pemerintah Gagas Integrasi Padi Gogo di Lahan Perkebunan
Kepala Polisi Daerah (KPD) Miri, Alexson Naga Chabu, mengkonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan dari seorang warga asing pada Senin (29/7) sekitar pukul 20.00 waktu setempat (19.00 WIB) terkait penemuan mayat pria di perkebunan sawit swasta di Sepupok, Niah, Miri, Sarawak.
Investigasi awal dari polisi setempat mengungkapkan bahwa jenazah tersebut diyakini adalah warga asing, namun tidak disebutkan asal negaranya. Saat ini, pihak kepolisian masih mencari tersangka, saksi, dan barang bukti yang dapat membantu proses penyelidikan. Penyidikan dilakukan berdasarkan Pasal 302 Kanun Keseksaan (KUHP).
Laporan dari Utusan Borneo menyebutkan bahwa korban yang berusia 40 tahun ditemukan dengan luka tembak pada dahi, mata, leher, dan perut di kawasan kebun sawit swasta. Kepala Polisi Daerah Miri menyatakan bahwa korban meninggal dunia dengan luka tembak pada anggota badan.
BACA JUGA: Episode Spesial Upin & Ipin Tentang Minyak Sawit Dilihat 6 Juta Penayangan di YouTube
Kasus ini menambah daftar panjang insiden kekerasan yang menimpa pekerja migran Indonesia di luar negeri. Pemerintah Indonesia melalui KJRI Kuching berjanji akan terus memantau perkembangan penyelidikan kasus ini dan memastikan keadilan bagi korban.