InfoSAWIT, MAKASSAR – PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) bersama Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk melanjutkan Program Sulawesi Palm Oil Belt pada Mei 2024 lalu. Program ini kembali digaungkan mengingat potensi besar yang dimiliki kawasan Pulau Sulawesi dalam pengembangan industri kelapa sawit.
Machmud Achmad, Pelaksana Tugas Direktur Utama PT SCI, menjelaskan bahwa Sulawesi Palm Oil Belt adalah inisiatif lama yang kembali dihidupkan, dengan tujuan mengembangkan perkebunan dan industri sawit di seluruh wilayah Pulau Sulawesi, mulai dari Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Utara. Total luas lahan yang akan dikembangkan mencapai satu juta hektar.
“Program ini akan membawa banyak keuntungan bagi Sulawesi Selatan, termasuk pemanfaatan lahan-lahan tidur yang selama ini belum tergarap,” ungkap Machmud Achmad dilansir InfoSAWIT dari KBRN RRI, ditulis Jumat (23/8/2024).
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Sumut Periode 21 – 27 Agustus 2024 Turun Rp 37,22/Kg, Cek Harganya..
Ia menambahkan bahwa salah satu keuntungan utama dari perkebunan sawit adalah harga yang relatif stabil dibandingkan komoditas lain, serta potensi untuk menjual limbah sawit dan mendapatkan dana karbon.
Lebih lanjut, Machmud menekankan bahwa melalui program ini, harga sawit di masa depan juga dapat diatur dengan lebih baik, memberikan stabilitas ekonomi bagi para petani dan pelaku industri di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Gapoktan Tanjung Sehati Tingkatkan Keselamatan Kerja di Perkebunan Sawit Swadaya
Program Sulawesi Palm Oil Belt diharapkan dapat menjadi pendorong utama dalam pengembangan ekonomi di Pulau Sulawesi, sekaligus mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia. (T2)