InfoSAWIT, BOGOR – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyelenggarakan Rapat Pembahasan Progress Penyusunan Revisi Roadmap Riset Sawit Indonesia 2016-2030 di Bogor. Acara ini dihadiri oleh berbagai stakeholder penting dari sektor kelapa sawit, termasuk kementerian terkait, anggota Komite Penelitian dan Pengembangan BPDPKS, asosiasi petani dan pengusaha sawit, serta lembaga penelitian.
Dalam pembukaannya, Kepala Divisi Pendidikan SDM, Litbang, dan Pengembangan Sarpras BPDPKS, Triana Meinarsih, menjelaskan pentingnya revisi Roadmap Riset Kelapa Sawit Indonesia agar selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Renstra kementerian terkait, serta berbagai dokumen perencanaan internal BPDPKS. Triana juga menekankan bahwa revisi ini harus mampu menjawab tantangan dan isu terkini dalam industri kelapa sawit, baik di sektor hulu maupun hilir.
Berdasarkan informasi yang diterima InfoSAWIT, Jumat (23/8/2024), selama dua hari rapat, peserta mendengarkan paparan dari dua narasumber utama. Dr. Ir. Purwadi, MS, Direktur Eksekutif PSKS-INSTIPER, dan Petrus Tjandra, Direktur Utama PT Agro Investama Group.
BACA JUGA:
Dalam diskusi yang intensif, peserta rapat bersama BPDPKS membahas draft revisi roadmap, dengan fokus pada pemetaan riset sesuai skala prioritas. Komite Penelitian dan Pengembangan BPDPKS, Prof. Didiek, menambahkan bahwa perlu ada strategi baru untuk menyebarluaskan hasil-hasil riset yang sudah ada, agar dapat diterapkan secara efektif di lapangan.
Rapat ini ditutup oleh Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS, Kabul Wijayanto, yang berharap hasil diskusi selama dua hari ini dapat menangkap urgensi kebutuhan riset, seperti teknologi pencegahan dan kuratif Ganoderma. Ia juga menekankan pentingnya komersialisasi hasil riset untuk mencapai target yang realistis dan achievable, sehingga roadmap yang baru dapat lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan industri kelapa sawit di masa depan. (T2)