InfoSAWIT, TADUKAN RAGA – Dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan fokus pada aspek ekonomi dan sosial di Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir, Deliserdang, pada Kamis. Kegiatan ini diorganisir oleh Lembaga Pengabdian dan Pelayanan Kepada Masyarakat (LPPM-USU) dan dipimpin oleh Prof. Irvan, bersama tim ahli dan mahasiswa.
Program ini bertajuk “Pemberdayaan Masyarakat Lokal di Sekitar Pabrik Sawit Melalui Integrasi Pengolahan Limbah Cair Sawit dan Tandan Kosong pada Produksi Biogas Skala Rumah Tangga dan Budidaya Jamur Merang di Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang.” Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi warga mengenai pemanfaatan limbah cair kelapa sawit dan kotoran sapi menjadi biogas, serta teknik budidaya jamur merang.
Prof. Irvan menjelaskan bahwa limbah cair kelapa sawit dan kotoran sapi yang sering dianggap sebagai limbah dapat diolah menjadi biogas yang berguna untuk kebutuhan rumah tangga. Demonstrasi penggunaan kompor biogas yang dilakukan oleh tim kepada warga setempat mendapat sambutan hangat. Selain itu, tim juga memberikan pelatihan mengenai budidaya jamur merang sebagai alternatif ekonomi.
BACA JUGA: Studi Kelayakan Industri Sawit Jadi Bahasan Program Summer Course 2024 Pada Manajemen FEB USU
“Kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk mengurangi limbah tetapi juga memberikan edukasi mengenai pemanfaatan limbah sebagai sumber energi ramah lingkungan,” ungkap Prof. Irvan dalam dalam informasi yang diperoleh InfoSAWIT, Senin (26/8/2024).
Kegiatan diawali dengan pemaparan materi mengenai potensi limbah sebagai sumber energi dan dilanjutkan dengan demonstrasi penggunaan biogas. Antusiasme warga setempat terlihat tinggi selama demonstrasi, dan mereka diundang untuk mencoba kompor biogas.
“Warga sangat antusias mengikuti demonstrasi dan langsung mencoba kompor biogas, Kami juga memberikan penyuluhan tentang budidaya jamur merang yang diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian warga” ujar Prof. Irvan.
BACA JUGA: BPDPKS Teken Kerjasam Beasiswa Sawit Dengan 23 Kampus Untuk 3000 Mahasiswa
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari kepala lingkungan setempat. “Kami sangat menghargai kedatangan tim USU. Warga kami antusias dan berharap teknologi ini bisa meningkatkan pengetahuan serta perekonomian mereka,” ungkap kepala lingkungan.
Dengan banyaknya bahan baku di daerah tersebut, program ini dinilai tepat sasaran. Diharapkan, pengabdian ini dapat membantu masyarakat dalam mengolah limbah cair kelapa sawit dan kotoran sapi serta memanfaatkan teknik budidaya jamur merang untuk mendukung perekonomian lokal dan pengelolaan limbah yang lebih baik. (T2)