InfoSAWIT, SAMBAS – Insiden perusakan dan pembakaran kembali melanda pabrik sawit PT Wana Hijau Semesta (WHS) yang berlokasi di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas. Ini merupakan kejadian kedua dalam kurun waktu satu bulan terakhir, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku industri kelapa sawit setempat.
Pada Rabu, 28 Agustus 2024, sekitar pukul 11.00 WIB, sekelompok orang yang diperkirakan berjumlah 100 orang melakukan aksi perusakan dan pembakaran beberapa aset milik perusahaan. Aksi tersebut diduga dipicu oleh surat edaran yang dikeluarkan oleh PT Alfa Ledo & Afiliasi kepada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di sekitar perusahaan, yang menghimbau agar tidak menerima Tandan Buah Segar (TBS) hasil curian.
Donny Aribowo, seorang saksi mata dan HRD di PT Alfa Ledo & Afiliasi, menyatakan bahwa insiden perusakan terjadi dengan cepat, membuat para karyawan terpaksa meninggalkan kantor untuk menyelamatkan diri. “Mereka melakukan aksi perusakan karena buah. Kami karyawan keluar kantor karena mereka merusak bagian dalam kantor,” ungkap Donny dilansir InfoSAWIT dari Antara ditulis Jumat (30/8/2024).
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Melorot 0,6 Persen Pada Kamis (29/8), Harga CPO di Bursa Malaysia pun Menurun
Surat edaran yang dikeluarkan perusahaan tersebut menjadi pemicu utama insiden ini. Pihak perusahaan menyatakan bahwa pencurian TBS sudah sangat meresahkan dan mengganggu operasional mereka. Meskipun beberapa pelaku pencurian telah ditangkap dan diproses secara hukum, tampaknya tidak ada efek jera yang cukup kuat untuk menghentikan aksi kriminal tersebut.
Donny juga mengungkapkan harapannya agar aparat penegak hukum segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku pencurian dan perusakan ini. “Kami berharap agar hukum bisa ditegakkan, sehingga iklim usaha di wilayah Kabupaten Sambas dapat lebih aman, kondusif, dan adanya kepastian hukum,” tambahnya.
Insiden serupa juga telah terjadi pada Rabu, 23 Juli 2024, di lokasi yang sama. Pada saat itu, PT Wana Hijau Semesta mengalami kerugian besar dengan tujuh tempat tinggal karyawan atau mess dirusak dan barang-barang berharga di dalamnya dicuri. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 70 juta.
BACA JUGA: India Pertimbangkan Kenaikan Pajak Impor Minyak Nabati Untuk Lindungi Petani
Perusahaan telah melaporkan kedua insiden ini kepada Polda Kalimantan Barat. Laporan terkait insiden terbaru telah tercatat dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor: STTLP/B/235/VII/2024/SPKT/Polda Kalimantan Barat, dan diharapkan kasus ini segera mendapatkan penanganan yang serius dari pihak berwenang. (T2)
