InfoSAWIT, NUSA DUA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berkomitmen mengembangkan hilirisasi industri kelapa sawit dengan fokus pada riset dan inovasi. Pada ajang Pekan Riset Sawit Indonesia (Perisai) 2024 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Kemenperin menyoroti pentingnya kolaborasi antara sektor riset dan industri dalam mendorong komersialisasi hasil penelitian untuk menciptakan industri sawit yang lebih modern dan berkelanjutan.
Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika, mengungkapkan bahwa kelapa sawit menjadi model hilirisasi yang sukses di Indonesia. “Industri sawit telah menghasilkan produk turunan seperti oleofood, oleochemical, biofuel, hingga biomaterial ramah lingkungan. Ini menunjukkan kelapa sawit memiliki potensi besar untuk terus berkembang menjadi industri masa depan,” ujarnya dikutip InfoSAWIT, Selasa (8/10/2024).
Selama 10 tahun terakhir, jumlah produk turunan kelapa sawit meningkat pesat, dari 45 menjadi lebih dari 200 produk. Dengan nilai ekspor kelapa sawit mencapai Rp450 triliun pada 2023 dan kontribusi sebesar 11,6 persen dari total ekspor nonmigas, sektor ini telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Selain itu, sektor ini juga menyerap 16,2 juta tenaga kerja, termasuk pekerja tidak langsung dari perkebunan rakyat.
BACA JUGA:
Dalam upayanya mendorong hilirisasi berkelanjutan, Kemenperin mendukung pembentukan konsorsium multipihak yang melibatkan peneliti, pelaku industri, dan pemerintah. Salah satu contoh keberhasilan konsorsium ini adalah pengembangan teknologi edible-coating berbasis minyak sawit yang memperpanjang masa simpan buah tropis. Inovasi ini tengah menjalani proses sertifikasi food grade dan siap untuk dikomersialisasi.
Putu menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor riset dan industri. “Kami berupaya mempercepat proses komersialisasi hasil riset melalui kebijakan pro-inovasi dan pembangunan fasilitas seperti Indonesia Manufacturing Center (IMC). IMC diharapkan dapat menjadi wadah bagi industri untuk melanjutkan hasil riset hingga tahap produksi massal,” tandas dia. (T2)