Bincang-Bincang Sawit: Lewat Berbasis IoT Cuaca Bisa diprediksi, Produktivitas Sawit Pun Terjaga

oleh -1455 Dilihat
InfoSAWIT
Dok. infoSAWIT / M. Edwin Syahputra Lubis, SEVT Riset, Inovasi, dan Sustainability PTP Nusantara III Persero holding (PT Riset Perkebunan Nusantara) saat memaparkan materi di acara yang diadakan Indonesian Planters Society (IPS).

InfoSAWIT, JAKARTA – Perubahan iklim terus menjadi tantangan serius bagi sektor perkebunan, khususnya di negara-negara tropis seperti Indonesia. Peningkatan suhu, perubahan pola curah hujan, serta kejadian cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan berdampak langsung pada produktivitas tanaman, kualitas hasil panen, dan keberlanjutan lahan. Namun, Indonesian Planters Society (IPS) melihat peluang di balik tantangan tersebut, dengan mendorong penerapan teknologi serta praktik pertanian yang lebih adaptif guna meningkatkan produktivitas di tengah perubahan iklim.

Edwin Syahputra Lubis, SEVT Riset, Inovasi, dan Sustainability PTP Nusantara III Persero holding (PT Riset Perkebunan Nusantara), dalam paparannya menyebutkan bahwa perkebunan kelapa sawit memiliki potensi besar untuk menyerap emisi karbon melalui sekuestrasi karbon, terutama pada lahan mineral dan gambut. “Pada tahun 2023, dari total luas perkebunan sawit sebesar 16,38 juta hektare, proses sekuestrasi selama delapan tahun mampu menangkap karbon sebesar 1,683 GtCO²,” ujar Edwin, saat menjadi pembicara pada Bincang-Bincang Sawit bertajuk “Solusi Inovatif untuk Keberlanjutan Perkebunan Sawit Menghadapi Perubahan Iklim dan Peningkatan Produktivitas di Lahan Marginal” yang diadakan oleh Indonesian Planters Society (IPS), dihadiri InfoSAWIT, Sabtu (5/10/2024) di Jakarta.

Edwin juga memaparkan salah satu inovasi terbaru yang telah diterapkan oleh PTP Nusantara III, yaitu aplikasi pemantauan cuaca berbasis Internet of Things (IoT) yang diberi nama NUSAKLIM. Aplikasi ini memungkinkan pemantauan perubahan cuaca secara harian dan memberikan notifikasi dini jika ada potensi perubahan iklim ekstrem dalam 20 hari mendatang. “Saat ini, alat tersebut telah terpasang di 104 titik, 90 persen di PTPN dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), serta 10 persen di perusahaan swasta,” jelas Edwin.

BACA JUGA: MultiStakeholder Perkebunan Berencana Bentuk Platform Digital “TokoPlanters”

Acara bincang sawit ini juga menjadi bagian dari rangkaian pengukuhan kepengurusan baru IPS periode 2024-2027, yang kembali dipimpin oleh Jamalul setelah melalui Musyawarah Nasional (Munas) pada 8-11 Agustus 2024 lalu. Kepengurusan baru ini diharapkan dapat terus mengedepankan inovasi dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan perkebunan di masa depan, terutama dalam menyongsong perubahan iklim yang semakin tidak terduga. (T3)

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com