InfoSAWIT, MUKOMUKO – Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menjadi sorotan setelah kunjungan tiga investor asal Jepang yang tertarik membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) berbasis limbah kelapa sawit. Kunjungan pada Oktober 2024 ini membuka peluang besar bagi pengelolaan limbah sawit secara berkelanjutan sekaligus mendukung transisi energi hijau.
PLTBm adalah pembangkit listrik berbasis biomassa, yakni bahan organik seperti cangkang, tandan kosong (jangkos), serat buah, hingga minyak kelapa sawit mentah yang dapat diolah menjadi energi listrik. Di Mukomuko, limbah kelapa sawit yang selama ini belum dimanfaatkan optimal menjadi fokus utama.
Bupati Mukomuko, Sapuan, mengungkapkan pentingnya pengembangan PLTBm sebagai solusi atas permasalahan limbah sawit yang kerap mencemari lingkungan. “Dengan PLTBm, limbah tidak hanya berkurang, tetapi juga diolah menjadi energi bersih yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Sapuan dikutip InfoSAWIT dari Antara, Jumat (29/11/2024).
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Naik 0,53 Persen Pada Kamis (28/11), Harga CPO di Bursa Malaysia Menguat
Data Dinas Lingkungan Hidup Mukomuko menunjukkan bahwa dari setiap satu ton tandan buah segar (TBS), sekitar 22% menjadi tandan kosong, 5–6% menjadi cangkang, sementara sisanya diolah menjadi minyak kelapa sawit mentah (CPO). Limbah ini berpotensi besar jika diolah dengan teknologi tepat.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Juni Kurniadiana, pendekatan zero waste atau nirlimbah menjadi visi utama dalam pengembangan PLTBm. Teknologi modern memungkinkan limbah seperti cangkang dan jangkos, yang biasanya dibuang atau dibakar, diubah menjadi energi listrik.
Investor Jepang yang terdiri dari Douel Tokuyama (Tokuyama Industry), Takahiro Tokuyama (KME Biomass), dan Noritaka Tokuyama (Nippon Steel IT) datang didampingi Adrian Muluk dari PT Citra Tambang Lestari. Mereka meninjau lokasi strategis di Mukomuko, seperti pabrik kelapa sawit, jalan akses, dan calon pelabuhan CPO di Kecamatan Teramang Jaya.
BACA JUGA: PTPN III Inisiasi Peremajaan Sawit Rakyat dengan Pola Intercropping Padi Gogo
“Kami ingin memastikan potensi biomassa di Mukomuko cukup besar untuk mendukung pembangunan PLTBm,” ujar Douel Tokuyama. Para investor juga mengambil sampel limbah sawit untuk diuji di laboratorium di Jepang.
Pemerintah Mukomuko telah menyiapkan tiga lokasi potensial untuk pembangunan PLTBm, dua di Kecamatan Sungai Rumbai dan satu di Kecamatan Ipuh. Namun, tantangan terbesar adalah memastikan pasokan limbah sawit yang berkelanjutan dan infrastruktur memadai, seperti pelabuhan CPO di Teramang Jaya.
“Tanpa infrastruktur pendukung, sulit bagi investor untuk melanjutkan proyek ini,” kata Budi Yanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Mukomuko.
Jika berhasil, Mukomuko berpotensi menjadi contoh pengelolaan energi hijau berbasis biomassa di Indonesia. Dengan inovasi ini, limbah sawit yang selama ini menjadi masalah lingkungan dapat diubah menjadi solusi energi yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Proyek ini adalah langkah awal transformasi Mukomuko menuju masa depan yang lebih hijau,” tutup Sapuan. (T2)