InfoSAWIT, BALI – Sinergi antara tiga pilar yakni bisnis, lingkungan, dan sosial dianggap bakal mampu menciptakan industri sawit berkelanjutan. Penyelanggaraan 7th International Conference of Oil Palm and Environment (ICOPE), menjadi wadah dalam pembuktian pilar tersebut.
Apalagi gelaran tersebut yang juga didukung Sinar Mas (bisnis), WWF Indonesia (lingkungan), dan lembaga penelitian, Centre de Recherche Agronomique International de France (CIRAD), menjadi kolaborasi yang apik dalam mengadirkan contoh penerapan praktik sawit ramah lingkungan, sosial dan bisnis yang sinergi mampu dilakukan.
“Keseimbangan antara profit, lingkungan, dan aspek sosial tidak bisa diabaikan. Kita tidak bisa hanya mengejar keuntungan ekonomi atau fokus pada lingkungan saja. Kolaborasi tiga pilar ini memastikan industri sawit tetap berkelanjutan,” ujar Wakil Ketua Penyelenggara ICOPE, Haskarlianus Pasang, dalam sesi penutupan acara ICOPE ke 7, kepada InfoSAWIT, Jumat (15/2/2025).
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Naik 0,58 Persen Pada Jumat (14/2), Harga CPO Mingguan Melonjak
Bahkan Ia mencontohkan, penyelenggaraan ICOPE ke-7 sendiri menerapkan prinsip ramah lingkungan. Misalnya, penggunaan kertas diminimalkan dengan mengganti dokumen cetak dengan sistem scan, serta menghilangkan botol plastik sesuai program Bali Green. “Kami mengganti botol plastik dengan tumbler atau wadah isi ulang. Bahkan, tanda apresiasi untuk peserta dibuat dari bahan daur ulang. Ini bukti komitmen kami tak sekadar teori,” tegasnya.
Haskarlianus Pasang juga menekankan bahwa keberlanjutan harus dimulai dari diri sendiri. “Jika hasil riset dipaparkan mewah, tapi kita tidak mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, percuma. Misalnya, pulang dari konferensi ini, kita harus tetap mengurangi plastik atau mendukung praktik ramah lingkungan di rumah,” tambahnya.
Di sisi kebijakan, ia menyebut peran pemerintah sebagai kunci implementasi rekomendasi hasil acara yang baru saja selesai melibatkan akademisi, perusahaan, dan LSM. “Kami tidak hanya mengkritik, tetapi aktif memberi solusi. Rekomendasi kebijakan untuk industri sawit berkelanjutan telah diserahkan ke pemerintah, dan hasilnya bisa dilihat dalam beberapa bulan ke depan,” paparnya.
BACA JUGA: Hindari Potensi Kerugian Hingga Rp 4,6 Miliar, Sinar Mas Buat varietas Sawit Tahan Kekeringan
Menurut Haskarlianus Pasang, kolaborasi multisektor ini tidak hanya mendukung industri sawit, tetapi juga sejalan dengan komitmen global Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). “ICOPE ke-7 menjadi bukti bahwa praktik berkelanjutan bisa dilakukan tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi,” tutupnya. (T2)