InfoSAWIT, JAKARTA – Apical, perusahaan terkemuka di industri minyak sawit, terus memperkuat komitmennya dalam keberlanjutan dengan fokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca serta transformasi sektor pertanian. Sustainability Manager Apical, Hendra Hosea, mengungkapkan bahwa perusahaan memiliki target ambisius untuk mencapai tujuan keberlanjutan pada 2030, dengan beberapa inisiatif yang sudah menunjukkan progres signifikan.
Menurut Hendra, salah satu tantangan utama dalam implementasi program keberlanjutan adalah memastikan data yang akurat dan kompleks dapat digunakan secara efektif. “Kami terus melakukan riset dan upaya dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, termasuk melalui transisi energi dan efisiensi proses produksi,” ujar Hendra kepada InfoSAWIT, belum lama ini di Jakarta.
Sebagai bagian dari strategi keberlanjutan, Apical juga berkomitmen untuk mendukung petani dalam menerapkan praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan. Salah satu langkah konkret adalah melalui kemitraan dengan koperasi petani, yang difokuskan pada peningkatan produksi berkelanjutan dan kepercayaan terhadap sistem koperasi. “Kami memahami bahwa petani perlu diyakinkan dalam proses transformasi ini. Oleh karena itu, kami membangun sistem kontrol yang memungkinkan mereka mengelola pertanian dengan lebih baik,” jelasnya.
BACA JUGA: Indonesia Pertahankan Tren Surplus Perdagangan Selama 58 Bulan Berturut-turut
Di Aceh Singkil, Apical telah membentuk tiga koperasi petani yang berfokus pada produksi madu alami sebagai alternatif penghasilan berkelanjutan. Program ini bertujuan untuk mengurangi deforestasi dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia tanpa merusak lingkungan. “Kami melihat potensi besar dari madu alami sebagai sumber pendapatan alternatif bagi petani. Program ini terus kami kembangkan agar memberikan manfaat jangka panjang,” tambah Hendra.
Selain itu, Apical juga mendorong penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, seperti transisi dari solar ke campuran biodiesel B35. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca di sektor industri sawit.
BACA JUGA: Kaoem Telapak Luncurkan Aplikasi Pemantauan GTID, Untuk Penuhi Kebijakan EUDR
Dalam perjalanannya mencapai target keberlanjutan 2030, Apical masih menghadapi beberapa tantangan, termasuk dalam mengedukasi dan meyakinkan pemangku kepentingan terkait pentingnya transformasi ini. Namun, dengan berbagai program yang telah berjalan, Hendra optimis bahwa perusahaan dapat mencapai target yang telah ditetapkan. “Kami terus berproses dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan keberlanjutan industri sawit yang lebih baik di masa depan,” tutupnya. (T2)