InfoSAWIT, RANTAUPRAPAT– Tiga perusahaan besar di industri kelapa sawit—Asian Agri, Apical, dan Kao—melakukan kunjungan lapangan ke Rantauprapat, Sumatra Utara, pada 21–22 April untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program SMILE (SMallholder Inclusion for Better Livelihood and Empowerment). Program ini telah berjalan sejak 2020 dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan serta kapasitas petani sawit swadaya secara berkelanjutan.
Kunjungan dimulai dari Pabrik Kelapa Sawit Aek Nabara milik PT Supra Matra Abadi, anak usaha Asian Agri. Pabrik ini menjadi simpul penting dalam rantai pasok program SMILE, menjembatani petani swadaya dengan perusahaan seperti Kao.
“Di Kao, kami menerapkan filosofi Genba—turun langsung ke lapangan. Kami ingin melihat sendiri bagaimana minyak sawit diproduksi, karena ini adalah bahan baku strategis bagi kami,” ujar Vice President Procurement Kao Corporation, Kenji Terasawa, dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Senin (5/5/2025). Lebih lanjut tutur Terasawa, kunjungan ini adalah bentuk komitmen perusahaan terhadap rantai pasok yang lebih bertanggung jawab.
BACA JUGA: Apical & Asian Agri Perkuat Komitmen Keberlanjutan, Optimalkan Pengurangan Emisi Karbon
Selain meninjau praktik pertanian dan traceability, kunjungan juga diisi dengan diskusi terbuka mengenai tantangan petani kecil, terutama dalam memenuhi standar sertifikasi. Perwakilan Apical, Tor Mooi See, menekankan bahwa evaluasi ini penting untuk merancang fase lanjutan SMILE. “Kami ingin memperluas dampak program dengan memperkuat hubungan antara pabrik dan petani serta menjaga inklusivitas dalam rantai pasok kami,” jelasnya.
Puncak acara berlangsung pada hari kedua, ketika perwakilan ketiga perusahaan meresmikan kantor koperasi desa di Kabupaten Labuhanbatu. Bangunan ini didanai dari premi penjualan tandan buah segar (TBS) yang diperoleh lewat program SMILE, dan menjadi simbol kemandirian petani.
Peresmian dihadiri lebih dari 100 orang, termasuk petani dan tamu undangan. Acara dibuka dengan tarian tor-tor khas Batak dan pengalungan kain ulos sebagai bentuk penghormatan adat. Pemotongan pita, tumpeng, dan penandatanganan prasasti menandai pembukaan resmi gedung koperasi.
BACA JUGA: Keberadaan Minyak Goreng Kita Jadi Parameter Suplai CPO Nasional?
“Kantor ini bukan hanya bangunan fisik, tapi wujud dari kerja keras kami bersama,” ujar Khairul Anam, Kepala Koperasi. Ia juga menyampaikan bahwa program SMILE telah membawa perubahan besar, mulai dari pencatatan yang lebih baik hingga praktik pertanian yang lebih berkelanjutan.