Kutim Dorong Pemanfaatan Limbah Sawit Jadi Energi Hijau, Jawab Tantangan Listrik dan Perubahan Iklim

oleh -738 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. Istimewa/ Kutim Dorong Pemanfaatan Limbah Sawit Jadi Energi Hijau, Jawab Tantangan Listrik dan Perubahan Iklim.

InfoSAWIT, SANGATTA — Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengambil langkah inovatif dalam menjawab krisis energi dan perubahan iklim global. Melalui kegiatan bertajuk Pemanfaatan Limbah Sawit Menjadi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang digelar Selasa (6/6/2025), pemerintah daerah mendorong transformasi limbah cair kelapa sawit menjadi sumber energi bersih berbasis biogas.

Acara yang diinisiasi Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Kabupaten Kutim ini melibatkan PLN, pelajar, mahasiswa, hingga pemerhati lingkungan. Di tengah meningkatnya emisi gas rumah kaca dan cuaca ekstrem, langkah ini dinilai sebagai wujud nyata menghadapi krisis global dengan solusi lokal yang berkelanjutan.

Kepala Bagian SDA Kutim, Arif Nur Wahyuni, menyebut bahwa dari 141 desa di Kutim, sebanyak 22 desa masih belum teraliri listrik. Melalui skema kerja sama antara PLN dan perusahaan kelapa sawit, limbah cair sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) akan diolah menjadi biogas untuk pembangkit listrik.

BACA JUGA: Realisasi Hanya 50 Juta Ton per Tahun, dari Potensi Produksi Minyak Sawit Indonesia 170 Juta Ton, Apa Yang Salah?

“Limbah yang sebelumnya menjadi pencemar, kini bisa menjadi energi. Ini peluang besar bagi Kutim yang memiliki hampir sejuta hektare perkebunan sawit,” jelas Arif, dilansir InfoSAWIT dari Kabupaten Kutai Timur, Rabu (7/5/2025).

Selain menyediakan listrik untuk desa-desa terpencil, pengolahan limbah ini juga berperan dalam mengurangi emisi metana—gas rumah kaca yang dihasilkan dari proses pembusukan limbah sawit. Dengan teknologi biodigester, metana tersebut bisa ditangkap dan dijadikan bahan bakar alternatif, sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2025.

Tak hanya berdampak pada lingkungan, penggunaan biogas sawit dinilai memberikan efisiensi ekonomi bagi pelaku industri. Biaya listrik internal dapat ditekan, termasuk pengeluaran untuk bahan bakar operasional.

BACA JUGA: Menyambut Kehadiran Manajer Kontemporer untuk Keberlanjutan Sawit Indonesia

Namun, menurut Joko Pratomo, Manager Biogas dan Power Plant dari PT PMM di Sangkulirang, implementasi teknologi ini masih menemui tantangan. “Volume limbah sangat besar, tapi belum semua pabrik punya teknologi dan SDM yang memadai. Investasi awal juga cukup besar,” ujarnya.

Masalah lain yang mengemuka adalah distribusi energi. Joko menyebutkan bahwa jika energi dari biogas ingin dijual ke PLN, maka perlu dukungan jaringan listrik dan regulasi tarif yang sesuai. Sayangnya, tidak semua pabrik sawit terhubung dengan jaringan PLN.

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com