Neraca Perdagangan RI Surplus US$ 5,49 Miliar pada Agustus 2025, Nonmigas Catat Rekor Tertinggi

oleh -1316 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. Humas Kemendag/ Menteri Perdagangan Budi Santoso.

InfoSAWIT, JAKARTA – Indonesia kembali mencatatkan kinerja perdagangan positif. Neraca perdagangan Agustus 2025 membukukan surplus sebesar US$ 5,49 miliar, meningkat tajam dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 4,17 miliar. Surplus nonmigas bahkan melonjak ke level tertinggi sejak November 2022, yakni US$ 7,15 miliar.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebut capaian ini memperpanjang tren surplus beruntun selama 64 bulan sejak Mei 2020. “Surplus Agustus menjadi bukti resiliensi perdagangan Indonesia di tengah gejolak global. Neraca nonmigas mencatat US$ 7,15 miliar, tertinggi dalam hampir tiga tahun terakhir,” ujarnya, dalam keterangan resmi ditulis InfoSAWIT, Minggu (5/10).

Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan Januari–Agustus 2025 mencapai US$ 41,21 miliar, naik dari US$ 32,69 miliar pada periode sama tahun lalu. Surplus terbesar masih disumbang perdagangan dengan Amerika Serikat (US$ 14,09 miliar), India (US$ 9,47 miliar), dan Filipina (US$ 5,81 miliar).

BACA JUGA: Poltek Kelapa Sawit CWE Cetak SDM Unggul, BPDP Dorong Ekspansi ke Kakao dan Kelapa

 

Ekspor Agustus Tumbuh, Nonmigas Jadi Penopang

Kinerja ekspor pada Agustus 2025 tercatat US$ 24,96 miliar, naik 0,87 persen dibanding Juli (MoM) dan tumbuh 5,78 persen dibanding Agustus 2024 (YoY). Ekspor nonmigas naik 6,68 persen (YoY) meski ekspor migas turun 10,88 persen.

Tiga komoditas nonmigas yang mencatat lonjakan ekspor tertinggi pada Agustus adalah: Bijih logam, terak, dan abu (HS 26) naik 128,61 persen, Barang dari besi dan baja (HS 73) naik 52,85 persen dan Bahan kimia anorganik (HS 28) naik 47,52 persen

Total ekspor Indonesia periode Januari–Agustus 2025 menembus US$ 185,13 miliar, naik 7,72 persen dibanding periode sama 2024. Dari jumlah itu, ekspor nonmigas berkontribusi US$ 176,09 miliar, tumbuh 9,15 persen.

BACA JUGA: Uni Eropa Banding soal Sengketa Biodiesel, Indonesia Desak Hormati Putusan WTO

Sektor industri pengolahan masih mendominasi ekspor nonmigas dengan porsi 79,92 persen, disusul pertambangan 12,73 persen, dan pertanian 2,47 persen. Menariknya, sektor pertanian mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 38,25 persen.

Komoditas dengan lonjakan ekspor terbesar sepanjang delapan bulan pertama tahun ini adalah, Kakao dan olahannya (HS 18) naik 86,52 persen, Aluminium dan produk turunannya (HS 76) naik 68,86 persen, serta Kopi, teh, dan rempah (HS 09) naik 58,66 persen

 

Pasar Tujuan Ekspor

Tiongkok, AS, dan India masih menjadi tiga besar pasar ekspor nonmigas Indonesia dengan nilai total US$ 73,63 miliar, setara 41,82 persen dari total ekspor nonmigas nasional.

BACA JUGA: Kaltara Siapkan Pabrik Minyak Goreng, Gubernur Zainal: Bukan Hanya untuk Kebutuhan Lokal, Tapi Juga Ekspansi ke Borneo

Namun, negara dengan pertumbuhan ekspor tertinggi adalah Swiss (181,73 persen), Bangladesh (38,70 persen), Brasil (38,58 persen), Thailand (35,03 persen), dan Mesir (33,70 persen). Dari sisi kawasan, ekspor ke Afrika Barat tumbuh 74,31 persen, Asia Tengah 66,19 persen, dan Afrika Timur 47,56 persen.

“Capaian ini menegaskan diversifikasi pasar ekspor Indonesia semakin meluas, tidak hanya bergantung pada mitra utama, tapi juga menembus pasar nontradisional,” tutur Mendag Budi. (T2)


Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com