InfoSAWIT, JAKARTA — PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), emiten perkebunan yang bergerak di sektor minyak kelapa sawit mentah (CPO), resmi melepas seluruh kepemilikan sahamnya di dua anak usaha kepada PT Harmoni Agri Mandiri (HAM). Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat posisi keuangan sekaligus memusatkan fokus bisnis pada lini usaha yang lebih strategis.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), ANJT bersama anak usahanya, PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA), menjual seluruh saham di PT Putera Manunggal Perkasa (PMP) dan PT Permata Putera Mandiri (PPM).
Dalam transaksi tersebut, ANJT dan ANJA melepas total 1,716 miliar saham di PPM, terdiri atas 1,167 miliar saham milik ANJA (68%) dan 549,39 juta saham milik ANJT (32%). Sementara di PMP, keduanya juga menjual 1,952 miliar saham, yakni 1,288 miliar saham milik ANJA (66%) dan 663,81 juta saham milik ANJT (34%).
BACA JUGA: Dinas Pertanian Kobar Dorong Pekebun Sawit Pahami Sertifikasi ISPO
Seluruh saham tersebut diakuisisi oleh HAM, pihak ketiga non-afiliasi. Total nilai transaksi mencapai Rp 405,59 miliar, dengan rincian penjualan saham PPM sebesar Rp 133,43 miliar dan PMP sebesar Rp 272,16 miliar. Penentuan harga jual mengacu pada laporan penilai independen yang mempertimbangkan posisi aset, liabilitas, serta total utang bersih keuangan kedua entitas senilai Rp 1,31 triliun per 31 Juli 2025.
“Transaksi ini bertujuan memperkuat struktur keuangan, meningkatkan efisiensi portofolio investasi, dan mengoptimalkan fokus bisnis ANJT pada kegiatan usaha yang lebih strategis,” tulis manajemen ANJT dalam keterbukaan informasi, dikutip InfoSAWIT dari Kontan, Senin (6/10/2025).
BACA JUGA: Neraca Perdagangan RI Surplus US$ 5,49 Miliar pada Agustus 2025, Nonmigas Catat Rekor Tertinggi
Manajemen menambahkan, nilai transaksi tersebut setara dengan 26,18% dari total aset konsolidasian ANJT per 31 Desember 2024. Dengan langkah korporasi ini, ANJT berharap dapat memperkuat kinerja keuangan dan mempercepat langkah transformasi menuju bisnis perkebunan yang lebih berkelanjutan dan efisien. (T2)