3 Asosiasi Pekebun Sawit Swadaya Musim Mas Peroleh ISPO

oleh -2247 Dilihat
Pekebun Sawit Swadaya Musim Mas Peroleh ISPO
Dok. InfoSAWIT

InfoSAWIT, JAKARTA – Melalui dukungan perusahaan, pekebun sawit swadaya akhirnya mampu menerapkan praktik budidaya kelapa sawit sesuai Best Management Practices (BMP) dan menerapkan budidaya yang ramah lingkungan. Tercatat bahwa Musim Mas juga mendukung para pekebun memperoleh sertifikasi ISPO.

Cara demikian dilakukan lantaran Musim Mas telah berkomitmen menjaga hasil produksi kelapa sawitnya berasal dari praktik budidaya berkelanjutan, hingga tingkat tapak atau pekebun.

Merujuk pada infomasi perusahaan, sampai saat ini terdapat 3 Asosiasi binaan Musim Mas yang telah memperoleh sertifikat ISPO, yakni pertama, Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Labuhanbatu (APSKS LB), beranggotakan 612 pekebun sawit swadaya dengan lahan yang dikelola seluas 1.159,89 Hektare (Ha) berlokasi di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut).

BACA JUGA :

Kedua, Perkumpulan Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Rokan Hulu (PPSKS Rohul), beranggotakan 296 pekebun sawit swadaya, dengan luas lahan mencapai 430 ha, berlokasi di Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Dan yang ketiga, Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Pelalawan Siak (APSKS PS), beranggotakan 318 pekebun sawit swadaya, dengan lahan seluas 1.171,82 Ha,  

Tutur Manager of Independent Smallholder Musim Mas, Rudman Simanjuntak, gagasan yang mendorong seluruh pekebun sawit dalam menerapkan skim sertifikasi ISPO, berawal semenjak diterbitkannya Perpres No. 44 Tahun 2020 dan Permentan No. 38 Tahun 2020.

“Musim Mas mulai melakukan pendekatan dengan mensosialisasikan terkait Perpres No. 44 Tahun 2020 dan Permentan No. 38 Tahun 2020 kepada pekebun dan mendampingi pekebun dalam persiapan untuk mencapai sertifikasi tersebut,” katanya.

Tak hanya perbaikan budidaya, pemenuhan regulasi yang ditetapkan pemerintah pun dipenuhi para pekebun. Lantaran kendala yang biasanya muncul tatkala pekebun sawit swadaya mengajukan sertifikasi ISPO ialah permasalahan legalitas lahan pekebun yang beragam seperti Surat Tanah, Surat Tanda Daftar Budidaya (STD-B) dan Surat Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (SPPL). Selain itu, kata Rudman, pekebun juga masih belum memahami keuntungan yang akan diperoleh jika sudah bersertifikat ISPO.

Kendala lainnya, kata Rudman, muncul tatkala awal mengajak para pekebun untuk mengikuti sosialisasi dan pelatihan terkait Best Management Practices (BMP) yang diberikan. Lantas, ada upaya yang harus dilakukan selama meyakinkan para pekebun agar mau menerapkan budidaya berkelanjutan yang diperoleh selama pelatihan, di kebunnya sendiri.

“Latar belakang pekebun sawit swadaya beragam mencakup kondisi budaya, sosial, pendidikan, ekonomi dan usia, serta jarak antar kebun pekebun satu sama lain yang terletak saling berjauhan menjadi tantangan yang harus dihadapi,” kata Rudman kepada InfoSAWIT belum lama ini. (T2)

Sumber: Majalah InfoSAWIT Edisi November 2021

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com