InfoSAWIT, JAKARTA – Merujuk laporan Kementerian Perdagangan, hingga per 29 Juli 2022 Mknyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) telah sudah tersedia di 18.024 pengecer mitra PUJLE yang tersebar di 271 kabupaten/kota di 27 Provinsi dengan tanda khusus/spanduk HET.
Selain itu, sebanyak 91 perusahaan telah mendapatkan persetujuan penggunaan merek Minyakita dari Kemendag. Jumlah ini akan terus bertambah karena animo perusahaan terhadap pelaksanaan program ini cukup tinggi. Kemendag juga akan memberikan insentif kuota ekspor kepada perusahaan yang melakukan pengemasan minyak goreng curah menggunakan merek Minyakita.
Diungkapkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, harga minyak goreng sawit curah sudah turun karena pasokannya telah berlebih. “Minyak goreng sawit curah kemasan sederhana harganya sudah sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000. Untuk stoknya terjamin. Harganya cenderung turun karena stoknya berlebih,” kata Mendag Zulkifli Hasan, dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Minggu (31/7/2022).
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, penurunan harga bapok turut berimbas pada terkendalinya inflasi. “Kemarin inflasi kita tinggi. Dengan harga bapok yang turun mudah-mudahan inflasi terkendali,” katanya.
Sementara secara nasional, harga minyak goreng curah rata-rata sebesar Rp14.400/liter, turun 8,86% jika dibandingkan bulan lalu. Khusus pulau Jawa, Bali, Sumatra, dan Kalimantan harga minyak goreng curah sudah sesuai HET Rp14.000/liter.
Bahkan untuk Pulau Jawa dan Bali sudah turun menjadi Rp 12.979/liter. Sedangkan di provinsi lain, harga komoditas ini menunjukkan tren penurunan dengan rincian rata-rata harga untuk wilayah Sulawesi sebesar Rp1 4.919/liter, Nusa Tenggara (Rp 16.125/liter), Maluku dan Papua (Rp 18.940/liter). (T2)