InfoSAWIT, BANDUNG – Guna mendukung peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit Indonesia, Indonesian Planters Society selaku aosiasi yang menaungi para planters (insan perkebunan) mengadakan Seminar Nasional Indonesia Planter Indonesia ke II.
Acara tersebut diadakan di hotel Papandayan Bandung, Jawa Barat, selama dua hari (19-20 Oktober 2021) dan telah secara resmi dibuka oleh Direktur Perbenihan Perkebunan Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian , M Saleh Mokhtar, yang dihadiri juga oleh Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, Mukti Sardjono, Kepala Divisi Pemungutan Biaya dan Iuran CPO Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Ahmad Munir, serta para planter.
Dalam sambutannya, M Saleh Mokhtar mengungkapkan, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal perkebunan menyambut baik dan sangat mengapresiasi atas diselenggarakannya Seminar Nasional Planter Indonesia oleh Indonesian Planters Society, merupakan organisasi profesi para planter Indonesia.
BACA JUGA: Indonesia Planters Society Kembali Gelar SNPI, Mekanisasi di Kebun Sawit Jadi Bahasan
Apalagi saat ini dunia sedang dihadapkan pada tingkat inflasi yang sangat tinggi, sementara terjaganya inflasi di Indonesia tidak terlepas dari pengelolaan sektor pertanian khusus di sektor perkebunan yang maju mandiri dan modern, lantas sektor pertanian terutama subsektor perkebunan lagi-lagi menjadi bantalan utama perekonomian Indonesia.
“Sektor ini telah menunjukkan kinerja terbaiknya dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini sehingga pada masa pandemi covid-19 sektor lain lagi lesu tetapi sektor pertanian justru tumbuh dan tangguh, momentum ini harus kita jaga bersama agar Indonesia bisa terus pulih tumbuh dan maju,” katanya saat membuka acara SNPI ke II di Bandung dihadiri InfoSAWIT, Rabu (19/10/2022).
Sementara diungkapkan Ketua Umum Indonesian Planters Society (IPS), Jamalul, komoditas kelapa sawit semakin dibutuhkan dunia, hanya saja untuk saat ini perlu diwaspadai lantaran setelah dampak inflasi yang diterima India membengkak, mendorong negara itu berencana mengembangkan perkebunan kelapa sawit.
BACA JUGA: Uji Layak Biodiesel sawit 40% (B40) Diprediksi Rampung Akhir Tahun 2022
Tutur Jamalul, pembukaan kebun sawit di Talangana, India seluas 2 juta ha bisa mendorong pemenuhan minyak nabati India pada akhirnya berdampak pada penurunan impor negeri bolywood tersebut. “Pada ahirnya rencana India itu bisa berdampak pada penurunan ekspor minyak sawit Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut, kata Jamalul, kendati pembukaan lahan kebun sawit di India juga memberikan tantangan bagi para planters untuk bisa berkarir di perkebunan kelapa sawit di India.
Sejatinya kegiatan Seminar Nasional Planters Society pertama kali dilakukan di Jogjakarta, lantas diselenggarakan untuk kedua kalinya di bandung, kata Jamalul, acara ini bertema Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit Dengan Mekanisasi Dan Teknologi Terbaru Yang Ramah Lingkungan. (T2)