InfoSAWIT, JAKARTA – Guna memberikan hasil maksimal, maka kreatifitas dan inovasi sederhana bisa dilakukan di perkebunan kelapa sawit, tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya untuk melakukan kreatifitas dan inovasi tidak selalu dengan melakukan tindakan yang “wah”, namun dengan langkah sederhana sebenarnya bisa dilakukan, berikut bebrapa kreatifitas untuk efisiensi di perkebunan kelapa sawit.
Berikut lanjutan dari tulisan sebelumnya berjudul Inovasi di Perkebunan Kelapa Sawit, Tak Perlu Wah Tapi Produksi Melimpah
Adaptation
Adaption adalah berusaha memikirkan dan melakukan adaptasi ide-ide untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sebuah proses.
Kali ini kami memberikan contoh sederhana dalam proses menghaluskan sample daun yang telah dikeringkan (oven) sebelum dikirim ke Lab untuk analisa kandungan hara dalam rangka pembuatan rekomendasi pupuk.
Para planters dan agronomist sudah memahami betul bahwa pupuk dan pemupukan merupakan kompenen biaya yang terbesar dalam perawatan tanaman kelapa sawit. Rekomendasi pemupukan dihasilkan dari beberapa proses. Salah satu proses adalah LSU.
Karena pupuk dan pemupukan memegang komponen biaya yang besar maka semua proses harus dilakukan dengan baik dan benar sesuai SOP dan harus zero error.
Sumber error dalam proses LSU, 1. Penentuan blok sample, 2. Penentuan pokok sample, 3. Penentuan pelepah sample, 4. Pengambilan sample, 5. Persiapan sample, 6. Laboratorium, 7. Data input, 8. Iterpretasi data.
Nah kali ini kita bahas tentang persiapan sample yang salah satu bagian kerjanya adalah menghaluskan sample yang telah di ovenkan selama 12 jam dengan suhu maksimum 80 derajat Celcius.
Sample dihaluskan seperti tepung (powder) dengan alat grinder (misalnya foss tecator cyclotec sample mill) yang harganya ratusan juta rupiah. Jika satu sample membutuhkan waktu rata-rata 8 menit untuk menghaluskan dan setiap 3 sample alat butuh istirahat selama 15 sd 20 menit karena jika alat panas tidak bisa bekerja, maka untuk 4.500 sample butuh waktu lebih dari 100 hari kerja. Sementara target harus selesai 40 hari kerja.
Dalam kondisi ini kita mengadaptasi pengalusan bumbu atau juice dengan blender. Harga jauh lebih murah kecepatan kerja jauh lebih tinggi. Target tercapai. Sederhana bukan?
Modify
Berbagai kreativitas melalui modifikasi dapat dilakukan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan. Modifikasi mulai dari yang butuh biaya besar sampai yang biaya sangat kecil, berikut ini adalah sebagai contoh kecil saja:
1. Pengelolaan Drainase
Kemarau panjang tahun 2014 dan 2015 telah menyebabkan water deficit yang serius pada tanaman kelapa sawit, terutama pada daerah-daerah yang memiliki sejarah kondisi kekeringan misalnya salah satu daerah di Kalimantan Tengah.
Fakta yang didapat dari water deficit tahun 2014 dan 2015 adalah tanaman kelapa sawit yang diusahakan di areal yang memiliki Daerah Aliran Suangai (DAS) jauh lebih tahan terhadap kondisi kekeringan. Pada tahun 2016 ketika pada banyak perkebunan menunjukkan pertumbuhan produksi TBS yang negatif, namun perkebunan yang terletak pada daerah yang memiliki DAS pertumbuhan produksi TBS nya tetap positif.
Pada areal rendahan dapat dimodifikasi parit drainase agar tidak tergenang pada musim hujan namun menampung air yang bermanfaat pada musim kemarau. Anak-anak sungai yang terdapat dalam areal perkebunan didalamkan dan dilebarkan agar dapat menampung air hujan.
Pembuatan stop blok pada bagian rendahan di areal dengan topogafi berbukit. Pembuatan waduk tentunya merupakan hal yang wajib. Keempat hal ini adalah contoh modifikasi untuk antisipasi kekeringan, masih banyak contoh lain yang dapat dilakukan sesuai dengan kondisi lingkungan.
2. Trakos
Untuk topik ini pernah ditulis Muhammad Ramadan Pohan, yang memiliki hak paten untuk modifikasi ini dan sudah dimuat pada Majalah Infosawit edisi Juli 2017.
Berawal dari kebutuhan angkong berbadan lebar untuk aplikasi tandan kosong (tankos) maka dimodifikasilah trakos yang volumenya 3 kali dari angkong biasa. Modifikasi ini dapat meningkatkan out put sehingga akan meningkatkan pendapatan pekerja. Dari pengalaman ini dikembangkan juga gerobak langsir titi panen beton.
3. Oven manual
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dimana sistem filing lebih ramping, tentunya di kantor ada filing cabinet lama yang tidak digunakan lagi yang dapat dimodifikasi menjadi oven manual.
Oven ini bermanfaat untuk transisi sebelum masuk oven otomatis (misalnya memmert). Beberapa planters di kebun telah memiliki pengalaman yang baik untuk penerapan modifikasi ini.
Demikian beberapa kreativitas dan inovasi yang bisa diterapkan di perkebunan kelapa sawit. Tidak harus hebat atau wah, kreativitas itu yang penting bermanfaat dan memberikan dampak positif bagai pekerjaan planters di lapangan.
Penulis: Marlon Sitanggang / Head Agronomy PT Union Sampoerna Triputra Persada