Bermodal Minyak Sawit, Luhut Bakal Pastikan Stop Impor BBM di 2045

oleh -1854 Dilihat
infosawit
Dok. Istimewa

InfoSAWIT, JAKARTA – Pada tahun 2045 Indonesia direncanakan tidak akan lagi mengimpor bahan bakar berbasis fosil, lantaran bakal mengembangkan minyak kelapa sawit sebagai sumber bahan bakar alternatif.

Diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, pihaknya sedang melakukan riset terkait minyak kelapa sawit untuk dijadikan bahan bakar. Bahkan di 2045 diproyeksikan produksi minyak sawit nasional bisa mencapai 100 juta ton dari saat ini yang baru mencapai sekitar 45 juta ton.


Tutur Luhut, dari total produksi CPO tersebut sekitar 30 persen bakal digunakan untuk bahan baku pangan dan sebanyak 70 persen digunakan sebagai bahan bakar nabati. “Kita bisa lakukan riset dan kita bisa bikin etanol. Jadi kita tidak perlu mengimpor minyak fosil pada saat itu,” kata Menko Luhut Pandjaitan dalam “Indonesia Zero Pathway: Opportunity & Challenges” yang digelar di Paviliun Indonesia, World Economic Forum Annual Meeting 2023 di Davos, Swiss, Selasa (17/1/2023) waktu setempat.

BACA JUGA: Seluruh Pemkab di Jambi Dianjurkan Bentuk Satgas Pemantau Harga TBS Sawit

Lebih lanjut Luhut menjelaskan, pengembangan bahan bakar alternatif merupakan satu dari lima pilar ekonomi hijau yang tengah digencarkan Indonesia. Keempat pilar lainnya yaitu dekarbonisasi sektor kelistrikan; transportasi rendah karbon yang salah satunya berupa adopsi kendaraan listrik; industri hijau; dan carbon sinks yang meliputi carbon capture dan carbon offset market.

Lebih lanjut Menko Luhut juga menyebut percepatan pencapaian net zero emission 2060 akan didorong dengan transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan. “Makanya peran minyak sawit akan sangat besar di tahun-tahun mendatang,” katanya dilansir Antara.

BACA JUGA: Plt. Kepala Bappebti: Pembentukan Harga Acuan Komoditas Sesuai Mandat UU 32/1997

Pemerintah Indonesia pun, lanjut Menko Luhut, melakukan moratorium izin perkebunan kelapa sawit agar tingkat produktivitas bisa ditingkatkan dari 2,3 ton per hektare menjadi 8-10 ton per hektare dalam 10-15 tahun ke depan. Kebijakan moratorium sendiri juga dilakukan untuk menekan angka deforestasi akibat ekspansi kebun kelapa sawit. (T2)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com