InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Harga minyak sawit di Bursa Berjangka di Bursa Malaysia tercatat menurun pada Jumat (24/3/2023), menjadi penurunan mingguan terendah dalam 18 minggu terakhir, menyusul melemahnya harga minyak nabati lainnya.
Dilansir Reuters, patokan kontrak minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman Juni 2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun RM 12 per ton atau terdapat penurunan sekitar 0,34%, menjadi RM 3.557 (US$ 804,02) per ton pada awal perdagangan, mencapai level terendah sejak 4 Oktober 2023 lalu. Tercatat selama minggu ini, kontrakharga CPO telah merosot 9,3%.
Merujuk keterangan resmi dari Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), pemerintah Malaysia mempertahankan pajak ekspor bulan April 2023 untuk minyak sawit mentah sebesar 8% dan menaikkan harga rujukannya.
BACA JUGA: UNSP Target Tingkatkan Produksi Sawit dari Lahan 37 Ribu ha
Masih melansir Reuters, kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian berkode DBYcv1 turun 1,6%, sementara kontrak minyak sawit berkode DCPcv1 turun 1,2%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,9%.
Sementara harga minyak berbasis fosik turun lantaran adanya potensi kelebihan pasokan setelah Menteri Energi AS Jennifer Granholm mengatakan pemenuhan pasokan Cadangan Minyak Strategis negara itu akan memakan waktu beberapa tahun, akhirnya membuat minyak sawit menjadi pilihan yang kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel. (T2)