InfoSAWIT, JAKARTA – Sebagai salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit nasional PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) tetap memiliki areal lahan sawit mature yang cukup luas, tercatat perseroan memiliki lahan inti sawit seluas 37 ribu ha, lahan plasma seluas 15 ribu ha dan perkebunan karet seluas 15 ribu ha.
Diungkapkan Direktur UNSP, Andi W. Setianto, mengenai target produksi crude palm oil (CPO), sangat dipengaruhi produktivitas sawit termasuk pergerakan harga CPO yang mulai meningkat di 2021. Sayangnya disaat yang sama terdapat peningkatan biaya khususnya pupuk.
Seba itu Andi enggan memberikan detail mengenai target produksi CPO tahun ini, berikut dengan target pendapatan dan laba yang dibidik Perseroan tahun ini.
BACA JUGA: Supaya Hasil Sawit Maksimal, Dinas Perkebunan Pasbar Saran Gunakan Bibit Unggul
Namun demikian, Andi mengatakan bahwa pihaknya senantiasa meningkatkan kualitas tanaman dan kuantitas produksi melalui peremajaan menggunakan bibit sawit unggul. Ia menilai, langkah ini yang kelak meningkatkan produksi ton sawit per hektar dalam jangka panjang.
“UNSP peluangnya adalah meningkatkan produktivitas ton sawit per hektarnya di tengah tantangan inflasi menjaga biaya,” katanya seperti dilansir InfoSAWIT dari Kontan, Rabu (22/3/2023).
Sebagai informasi, UNSP mencatat penjualan neto Rp 2,16 triliun hingga periode 30 September 2022 turun dari penjualan neto Rp 2,88 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
BACA JUGA: ASD Bakrie dan Maktour Jalin Kerjasama Penangkaran Benih Sawit Di Kalteng
Laporan keuangan perseroan menyebutkan, beban pokok penjualan turun menjadi Rp 1,66 triliun dari beban pokok penjualan Rp 2,22 triliun dan laba bruto turun menjadi Rp 506,06 miliar dari laba bruto Rp 654,37 miliar. (T2)