InfoSAWIT, JAKARTA – Meningkatnya harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit menyusul melonjaknya harga mnyak sawit mentah (CPO) global, telah membuat petani tergiur untuk mengubah komoditas tanamannya menjadi kebun kelapa sawit.
Namun bagi petani pemula (petani dari komoditas selain sawit) belum mengerti benar dalam mendapatkan benih sawit unggul bersertifikat dari sumber beniih resmi, telah membuat petani mengambil jalan pintas dengan mudah, semisal mencari benih sawit dari online dan toko online.
Faktanya, puluhan produsen benih sawit unggul sawit di Indonesia tidak menggunakan platform market place (toko online) dalam menjual bibit sawit unggulnya, ini dilakukan lantaran dalam pembelian bibit sawit mesti ada aturan dan proses yang harus dilakuka sesuai dengan regulasi yang berlaku.
BACA JUGA: Target Holding Perkebunan Nusantara Produksi Minyak Goreng 1,8 Juta ton dan Etanol
Dikatakan Irma Zulhana Koto dari Pusat Penelitan Kelapa Sawit (PPKS), pihaknya memastikan tidak menjual bibit sawit PPKS di toko online, tetapi terbatas dengan menggunakan Platform Mysawit dan Powitra yang semuanya dilakukan secara ketat.
Lebih lanjut kata Irma, kendati pembelian itu melalui platform khusus tetapi semua terhubung ke PPKS Medan. “Selama ini kami menjual benih kelapa sawit hanya menggunakan platform yang khusus disediakan PPKS, tidak dilakukan di toko online,” tutur Irma.
Senada dikatakan Agustiaman Purba dari Socfindo, dia heran karena jual beli bibit sawit di toko onlie masih saja beredar padahal pihaknya telah melakukan komplain ke Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia dan lembaga terkait lainnya. “Kenapa sudah hampir satu dasawarsa penanganan jual beli bibit sawit di toko online masih saja dibiarkan,” katanya.
Lebih lanjut tutur Agustiaman, sebaiknya bagi petani sawit yang membutuhkan benih sawit unggul mesti menghubungi sumber benih langsung, karena proses jual beli bibit sawit sebenarnya tidak rumit, hanya menyertakan kartu identitas dan legalitas lahan.
“Saya kira pengajuan bibit sawit langsung ke sumber benih sawit tidak sulit hanya sertakan KTP, dan legalitas lahan, bisa juga dengan SKT dari Desa sudah bisa diproses, memang ada minimal order sekitar 400 butir benih sawit, dengan mempertimbangkan ongkos kirim,” katanya. (T2)