InfoSAWIT, JAKARTA – Menurut pengamatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRPD) Pesisir Selatan (Pessel), Novermal Yuska, penyebab harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit Pessel selalu rendah lantaran beberapa sebab, diantaranya pertama, pabrik kelapa sawit di daerah Pessel masih kurang.
Lantas Kedua, rendemen TBS sawit hamparan Surantih sampai Lunang Silaut tidak pernah dihitung sebagai salah satu dasar perhitungan harga. Ketiga, biaya langsung dan biaya tidak langsung pabrik kelapa sawit tidak pernah diaudit.
Serta Keempat, belum ada tim penetapan harga yang dibentuk oleh Pemkab Pessel untuk TBS sawit kebun rakyat/swadaya seperti tim penetapan harga yang dibentuk Pemprov Sumbar untuk kebun plasma dan mitra pabrik.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN 28 Juli 2023 Turun Rp 121/Kg
“Berdasarkan data Dinas Pertanian Pessel di daerah Pessel terdapat 41 ribu hektar kebun sawit rakyat, dan 36 ribu kebun sawit perusahaan/HGU,” katanya kepada InfoSAWIT, Jumat (28/7/2023).
Sementara khusus hamparan Surantih, Lengayang, Ranah Pesisir, dan Linggo Sari Baganti seluas 10 ribu hektar belum ada pabrik dimana satu izin yang sudah diterbitkan sampai kini pabriknya belum dibangun.
Sebelumnya harga TBS Sawit kebun plasma/mitra Sumatera Barat (Sumbar) yang ditetapkan Pemprov Sumbar periode 22-31 Juli 2023 tertinggi Rp 2.452,- per kg untuk tanaman umur 10-20 tahun. (T2)