InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Harga kontrak minyak sawit mentah (CPO) Bursa Berjangka Malaysia tercatat turun tipis pada Senin, (7/8/2023) lantaran para pedagang mempertimbangkan adanya perkiraan stok yang melonjak, menyusul adanya kekhawatiran pasokan global akibat meningkatnya ketegangan di Laut Hitam.
Dilansir Reuters, patokan kontrak harga minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman Oktober 2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun RM 1, atau turun sekitar 0,03%, menjadi RM 3.858 per metrik ton selama awal perdagangan.
Merujuk hasil survey Reuters, persediaan minyak sawit Malaysia pada akhir Juli 2023 kemungkinan menjadi yang tertinggi selama lima bulan terakhir akibat produksi yang lebih tinggi mengimbangi peningkatan ekspor.
BACA JUGA: Satgas Gabungan EUDR Antara Indonesia, Malaysia, dan Uni Eropa Jadi Mekanisme konsultatif
Saat ini para pedagang sedang menunggu data dari Malaysian Palm Oil Board (MPOB) yang dijadwalkan rilis pada Kamis mendatang.
Pejabat senior Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) mencatat ekspor minyak sawit Malaysia tahun 2023 dapat meningkat menjadi 16 juta metrik ton dibandingkan produksi pada 2022 yang hanya mencapai 15,72 juta ton di 2022.
Masih dilansir Reuters, harga kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian berkode DBYcv1 turun 0,6%, sedangkan harga kontrak minyak sawit berkode DCPcv1 turun 0,03%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 1%. (T2)