InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Harga kontrak minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Berjangka Malaysia naik lebih dari 2% pada Selasa (15/8/2023), setelah sebelumnya mengalami penurunan sebanyak tiga sesi, terdongkrak karena pelemahan ringgit, peningkatan ekspor dan penguatan minyak nabati lainnya.
Dilansir Reuters, harga patokan kontrak minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman Oktober 2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik RM 86 atau terdapat kenaikan sekitar 2,33%, menjadi RM 3.780 (US$ 816,94) per metrik ton pada awal perdagangan.
Dalam keterangan resmi Asosiasi Ekstraktor Pelarut India (SEA) yang berbasis di Mumbai, Impor minyak sawit India pada Juli melonjak 59% dari bulan sebelumnya menjadi 1,08 juta ton, tertinggi dalam tujuh bulan terakhir, karena pelaku refineri memanfaatkan harga yang lebih rendah untuk meningkatkan pasokan.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN 14 Agustus 2023 Naik Rp 40/Kg
Sementara nilai mata uang ringgit melemah selama empat hari berturut-turut terhadap dolar, membuat minyak sawit lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang asing.
Masih dilansir Reuters, harga kontrak minyak kedelai pada Bursa Dalian berkode DBYcv1 naik 1,9%, sementara kontrak minyak sawit berkode DCPcv1 naik 1,4%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,2%.
Sampai saat ini minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global. (T2)