InfoSAWIT, JAKARTA – Meningkatnya suhu udara akibat fenomena iklim yang mengurangi hujan atau iklim El Nino telah menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Negara Amerika Serikat hingga dewasa ini masih sibuk memadamkan api membara yang membakar hutan dan lahan di Hawai demikian pula dengan negara Kanada.
Fenomena El Nino yang menyebabkan naiknya suhu udara ini, secara nyata juga berdampak langsung terhadap Indonesia. Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), adanya iklim El Nino telah menyebabkan adanya kekeringan berkepanjangan akibat kurangnya hujan. BMKG mengingatkan adanya bahaya kelaparan dan Karhutla.
Dampak kelaparan akan terasa akibat lahan yang kering akibat kurangnya hujan. Akibatnya produktivitas hasil panen akan menurun sehingga produksi akan berkurang sehingga dapat menimbulkan krisis pangan.
BACA JUGA: Produksi CPO Indonesia Juni 2023 Merosot 13 Persen
Selain itu, kekeringan yang berkepanjangan dapat pula menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang dapat masif terjadi pada sebagian besar hutan dan lahan di Indonesia, terlebih bila terdapat titik api (hotspot).
Berdasarkan pantauan InfoSAWIT, kekeringan yang melanda sebagian besar lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia, juga dapat memicu terjadinya kebakaran lahan. Terlebih sebagian areal lahan di sekitar perkebunan kelapa sawit yang masih terdapat banyak titik api.
Selain itu, bahaya krisis pangan dan krisis penghasilan masyarakat sekitar perkebunan kelapa sawit juga dapat memicu timbulnya perselisihan. Pantauan InfoSAWIT, konflik sosial dan lingkungan pada sebagian perkebunan kelapa sawit masih kerap terjadi.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN 25 Agustus 2023 Naik Rp 70/Kg
Sebab itu, InfoSAWIT mendorong keterbukaan dan kemitraan bersama seluruh pemangku kepentingan sawit guna menjaga keamanan dan kenyamanan di perkebunan kelapa sawit. Lantaran, tantangan akibat iklim El Nino dapat menimbulkan krisis pangan hingga krisis ekonomi di masa mendatang.
“Mari bekerjasama meningkatkan produksi minyak sawit bagi masyarakat dunia termasuk Indonesia,” ungkap Pimred InfoSAWIT. (T7)