InfoSAWIT, TOKYO – Apical, salah satu pengolah minyak nabati terkemuka dengan jejak global yang berkembang, dan Asian Agri, salah satu produsen minyak sawit terbesar di Indonesia, berpartisipasi di acara JaSPON x RSPO Conference and Members Engagement Forum, yang diadakan di Jepang pada 11-12 Oktober 2023.
Apical dan Asian Agri diundang oleh Roundtable for Sustainable Palm Oil (RSPO) pada acara tersebut bersama dengan KAO Corporation, perusahaan kimia dan kosmetik dari Jepang, yang merupakan mitra dalam program Smallholder Inclusion for Better Livelihood & Empowerment (SMILE), atau Inklusi Petani untuk Kesejahteraan & Pemberdayaan yang Lebih Baik, sebuah program inisiatif bersama ketiga perusahaan tersebut.
SMILE merupakan inisiatif berkelanjutan yang secara spesifik dirancang untuk mendukung para petani swadaya di Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan. Selain itu, program ini juga mempromosikan praktik keberlanjutan di industri sawit.
Head of Sustainability Asian Agri, Ivan Novrizaldie, dalam paparannya menjelaskan, dibandingkan dengan petani plasma, bisnis para petani sawit swadaya lebih rentan karena mereka tidak terikat dengan perusahaan atau pabrik mana pun, dan tidak memiliki akses terhadap lembaga finasial dan asistensi teknis. Sementara dari total jumlah petani yang telah tersertifikasi, hanya 20% diantaranya merupakan petani swadaya.
“Oleh karena itu, kami sangat bersemangat untuk berbagi informasi terkait program inklusi petani swadaya di industri sawit melalui SMILE. Asian Agri, yang memiliki petani mitra dengan kontribusi sebesar 50% dari total produksi, memiliki posisi yang kokoh untuk membangun ketahanan dan praktik keberlanjutan di industri ini,” katanya dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Selasa (11/10/2023)
Apical, Asian Agri, dan KAO telah bahu-membahu bersama-sama untuk memastikan keberhasilan program SMILE. Inisiatif ini bertujuan untuk memberdayakan petani, meningkatkan yield dan mendapatkan sertifikasi dengan standar internasional. Pada akhirnya, para petani sawit diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraanya dengan harga premium dari sawit yang telah tersertifikasi.
BACA JUGA: Sepanjang 2022, Berkat Biodiesel Sawit Emisi Turun Setara 27,8 Juta CO2e
Sementara diungkapkan Director of Sustainability dari Apical Group, Bremen Yong, selain dari masalah keterbatasan sumber daya, petani sawit swadaya juga memiliki kelemahan dari daya tawar mereka dan rentan terhadap fluktuasi pasar.