InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Harga minyak sawit berjangka di Bursa Malaysia tercatat turun pada Rabu, (29/11/2023), mengikuti melemahnya minyak nabati lainnya di bursa Dalian serta terdapat kenaikan nilai mata uang ringgit.
Dilansir Reuters, harga kontrak acuan minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman Februari 2024 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun RM 25 ringgit per ton atau terdapat penurunan sekitar 0,64%, menjadi RM 3,872 pada awal perdagangan.
Nilai mata uang Ringgit= MYR naik 0,58% terhadap dolar, membuat komoditas tersebut lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang asing.
BACA JUGA:
Tercatat harga minyak mentah naik pada Rabu, karena ada badai di wilayah Laut Hitam mengganggu transportasi ekspor minyak dari Kazakhstan dan Rusia, berdampak pada meningkatnya kekhawatiran terbatasnya pasokan, sementara investor menunggu keputusan penting dari OPEC+, yang mungkin memperdalam atau memperpanjang pengurangan produksi.
Masih dilansir Reuters, harga kontrak minyak kedelai paling aktif di Bursa Dalian berkode DBYcv1 tercatat turun 0,05%, sedangkan harga kontrak minyak sawit berkode DCPcv1 turun 1,11%. Sementara harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 0,23% setelah lonjakan semalam di tengah ekspektasi bahwa cuaca panas dan kering di Brasil akan mengurangi hasil panen kedelai di produsen utama kedelai dunia tersebut. (T2)