InfoSAWIT, JAKARTA – Deputi III Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Bidang Perekonomian, Edy Priyono, mengemukakan usulan yang menarik terkait skema Domestic Market Obligation (DMO) dari Crude Palm Oil (CPO) untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng (migor) di dalam negeri. Menurutnya, skema yang saat ini berbasis pada realisasi ekspor CPO, dapat menjadi masalah jika ekspor mengalami penurunan, yang kemudian dapat mengganggu ketersediaan migor di pasar dalam negeri.
Edy menyatakan bahwa skema DMO yang berlaku saat ini mengharuskan pelaku usaha memenuhi kebutuhan dalam negeri jika ingin melakukan ekspor. Namun, ia menyoroti bahwa skema tersebut rentan terhadap fluktuasi ekspor, yang pada umumnya dipengaruhi oleh permintaan global bukan dari dalam negeri.
Oleh karena itu, Edy mengusulkan agar skema DMO tidak lagi bergantung pada jumlah ekspor, melainkan lebih baik dihubungkan dengan jumlah CPO yang diproduksi. Menurutnya, hal ini akan memastikan bahwa sebagian dari produksi CPO akan dialokasikan untuk kebutuhan migor di dalam negeri, independen dari kondisi ekspor.
BACA JUGA: PT KAL Peroleh Apresiasi dari Pemda Ketapang atas Upayanya Menurunkan Stunting
“Jadi perlu didiskusikan, skema DMO yang selalu berkaitan dengan ekspor itu masih perlu dipertahankan atau perlu diubah. Bukan lagi dengan ekspor, tapi dengan produksi,” ucap Edy dalam rapat koordinasi inflasi daerah, Senin (25/3) lalu.
Usulan ini kemudian diharapkan akan didiskusikan oleh pemerintah, terutama oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Koordinator Bidang Mairitim dan Investasi (Kemenkomarves), dan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Diskusi ini diharapkan akan membawa pada keputusan untuk mempertahankan atau mengubah skema DMO agar lebih sesuai dengan kebutuhan produksi dan konsumsi dalam negeri.
Sementara itu, harga minyak goreng telah mengalami kenaikan yang signifikan. Meskipun diatur dalam Surat Edaran (SE) Nomor 03 Tahun 2023 tentang Pedoman Penjualan Minyak Goreng Rakyat, namun harga migor kemasan dan curah terus naik. Hal ini sebagian disebabkan oleh penurunan realisasi ekspor CPO yang mempengaruhi harga CPO dan pada gilirannya harga migor di dalam negeri.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Turun Tipis Pada Selasa (26/3), Harga CPO di Bursa Malaysia Justru Naik
Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Bambang Wisnu Subroto, menjelaskan bahwa kenaikan harga minyak goreng curah terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga CPO. Dengan harga CPO yang meningkat, harga migor pun ikut naik. Hal ini menjadi perhatian serius karena dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.