InfoSAWIT, PEKANBARU – Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur, secara resmi membuka kegiatan rembuk nasional dengan tema “Perkebunan Sawit, Kesejahteraan Rakyat dan Masa Depan Energi Nasional”. Acara yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Riau ini berlangsung di Hotel Pangeran Pekanbaru.
Dalam sambutannya, Zulkifli Syukur menegaskan bahwa sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit, telah menjadi pilar utama perekonomian Riau selama satu dekade terakhir. Bahkan di tengah pandemi Covid-19 yang melanda beberapa tahun lalu, sektor ini tetap menunjukkan pertumbuhan positif.
“Pembangunan perkebunan kelapa sawit telah memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, berkontribusi dalam pengembangan daerah, serta mengurangi kemiskinan dan pengangguran,” ujar Zulkifli dikutip InfoSAWIT dari laman resmi pemprov Riau, ditulis Minggu (19/5/2024).
BACA JUGA: Pengembangan Sawit di Pulau Jawa, Sebuah Urgensi atau Hanya Latah
Ia juga menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan industri hilir kelapa sawit agar pemanfaatannya dapat lebih optimal di dalam negeri. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan meningkatkan nilai tambah produk kelapa sawit.
“Untuk mendukung upaya ini, kami meminta dukungan dari semua pihak, termasuk PWNU Riau yang telah aktif membahas keberlanjutan kelapa sawit di Riau,” tambah Zulkifli.
Ketua PWNU Riau, Sulaiman Tanjung, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa Riau saat ini menjadi provinsi dengan luas kebun sawit terbesar di Indonesia. Banyak masyarakat yang bergantung pada kelapa sawit sebagai sumber penghidupan.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Kaltim Periode I-Mei 2024 Turun Rp 30,57/kg, Cek Harganya..
“Kami memilih tema kelapa sawit untuk diskusi ini karena banyak petani sawit di Riau merupakan jemaah atau warga NU. Oleh karena itu, PWNU Riau memiliki misi untuk kemaslahatan umat melalui dukungan terhadap sektor ini,” kata Sulaiman. (T2)