Dimana HPI Agro mengolah lebih dari 30 estate perkebunan kelapa sawit, serta mengoperasikan 6 pabrik kelapa sawit dan 1 kernel crushing plant.
Chairul Tanjung
Melalui PT Mega Corpora secara langsung maupun tidak langsung menguasai lima bank di Tanah Air. Perinciannya, tiga bank berstatus anak usaha yakni PT Bank Mega Tbk. (MEGA), PT Bank Mega Syariah, serta PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI).
Chairul Tanjung melalui Mega Corpora juga terpantau menggenggam kepemilikan saham di beberapa bank daerah, seperti di Bank Sulteng yang memiliki 24,9% saham dan menggenggam sebanyak 24,82% di Bank Sulutgo.
BACA JUGA: Dana Peremajaan Sawit Rakyat Telah Disetujui Naik Jadi Rp 60 Juta per Hektar
Tak hanya perbankan, Chairul Tanjung melalui CT Agro yang semenjak 2008 lalu mengembangkan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengelola lahan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan seluas 60 ribu hektar.
Lim Hariyanto Wijaya Sarwono
Lim Hariyanto merupakan anak dari Lim Tju King yang berkewarganegaraan China kemudian pindah ke Kalimantan. Setelah pindah dari China, Lim Tju King mulai bekerja serabutan, mulai dari berdagang hingga menjadi kuli.
Ia kemudian membuka toko kelontong pada 1915 yang seiring berjalan waktu semakin sukses dan bahkan bertambah luas hingga ke berbagai usaha lainnya. Lim Tju King kemudian meneruskan usahanya ke sang anak, Lim Hariyanto.
BACA JUGA: Bupati Kotawaringin Timur Temui GPPI untuk Cegah Konflik di Perkebunan Kelapa Sawit
Bersama mitranya asal China, Lim Hariyanto kemudian membentuk Grup Harita. Melalui salah satu lini usahanya, PT Trimegah Bangun Persada (TBP), Harita mengelola tambang dan smelter nikel di Halmahera Selatan, Maluku Utara.