InfoSAWIT, JAKARTA – Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika, menyampaikan bahwa pihaknya telah berhasil menormalisasi tata kelola produksi dan distribusi ekspor minyak goreng (RBD Palm Olein) selama masa outbreak akhir tahun 2021 hingga 2022.
“Kemenperin telah mengoperasikan Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH) sebagai platform pengendalian pasokan dan harga minyak goreng serta bahan bakunya secara nasional. Sistem ini mendukung proses pengambilan keputusan secara real-time, responsif, transparan, dan berbasis partisipasi masyarakat secara masif,” ungkap Putu dalam keteranga resmi diperoleh InfoSAWIT ditulis Senin (24/6/2024).
Lebih lanjut, Kemenperin saat ini tengah menyusun Peta Jalan (Roadmap) Sawit Indonesia Emas 2045. Peta jalan ini diharapkan dapat mewujudkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan dari hulu hingga hilir pada tahun 2045. Hal ini sejalan dengan tujuan akhir untuk menciptakan pertumbuhan sektor industri yang mandiri, berdaulat, maju, berkeadilan, dan inklusif.
BACA JUGA:
- Triputra Agro dan Aisin Takaoka Bentuk Perusahaan Patungan Untuk Produksi Biokokas Berbasis Cangkang Sawit
- Harga CPO KPBN Inacom Naik Tipis Pada Senin (24/6), Di Bursa Malaysia juga Naik
- Aliansi Masyarakat Lingkar Sawit Gelar Aksi di Kejati Sulteng, Desak Penuntasan Dugaan Korupsi PT Agro Nusa Abadi
Kelapa sawit juga dianggap sebagai komoditas yang siap mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) sektor industri pada tahun 2050. Roadmap Sawit Indonesia Emas 2045 telah diarahkan untuk mengeliminasi emisi karbon dalam industri sawit nasional.
“Kunci utamanya adalah pengembangan sektor industri yang berkelanjutan (sustainable) dan mampu tertelusur (traceable) sebagai prasyarat penerimaan produk hilir kelapa sawit di pasar global,” tutup Putu. (T2)