InfoSAWIT, JAKARTA – Indofood Agri Resources (5JS -1.69%) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 297,9 miliar (S$24,5 juta) pada paruh pertama yang berakhir pada 30 Juni, naik 236 persen dibandingkan dengan Rp 88,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan profitabilitas ini terutama didorong oleh kenaikan laba bruto dari divisi perkebunan, keuntungan atas aset biologis, keuntungan nilai tukar asing, dan penurunan beban keuangan, seperti yang disampaikan oleh kelompok agribisnis tersebut pada Rabu (31 Juli).
Pihak perusahaan mengatakan, setelah volatilitas ekstrem yang dialami pada tahun 2022, harga minyak nabati, termasuk minyak sawit, menunjukkan tanda-tanda stabilisasi, dengan fluktuasi bergerak dalam rentang yang jauh lebih sempit pada tahun 2023.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Withdraw Pada Kamis (1/8), di Bursa Malaysia Harga CPO Turun
Kelompok ini menambahkan, “Sejalan dengan harga komoditas yang lebih tinggi, kelompok ini menghasilkan hasil yang lebih baik pada H1,” catat pihak perusahaan dikutip InfoSAWIT dari Business Recorder, ditulis Jumat (2/8/2024).
Pendapatan turun 7,3 persen menjadi Rp 7,1 triliun dari Rp 7,6 triliun pada tahun sebelumnya. Penurunan pendapatan ini terutama disebabkan oleh volume penjualan minyak sawit mentah dan produk terkait inti sawit yang lebih rendah, serta harga jual produk minyak nabati dan lemak yang lebih rendah.
Indofood Agri Resources menyatakan, harga komoditas diperkirakan akan tetap sangat fluktuatif di tengah ketidakpastian kondisi cuaca dan konflik geopolitik. Prospek global dan pertumbuhan permintaan kemungkinan akan tetap rendah karena pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah dan faktor makroekonomi yang menantang.
Laba per saham tercatat sebesar Rp 213 juta, naik dari Rp 64 juta pada tahun sebelumnya. (T2)