InfoSAWIT, NANNING – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) semakin memperkuat upayanya dalam memperluas perdagangan sawit di pasar internasional melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan RCEP Cultural Trade Cooperation Center. Penandatanganan ini berlangsung dalam acara pameran CAEXPO-CABIS ke-21 yang diadakan di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC), Tiongkok.
MoU ini ditandatangani oleh Lolita Bangun, Wakil Sekretaris Jenderal GAPKI, dan Willy Wu, Direktur Eksekutif Komite RCEP National Pavilion, di Paviliun City of Charm Hall B2. Kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses sawit Indonesia ke negara-negara yang tergabung dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Dalam sambutannya, Lolita Bangun menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi sawit Indonesia di pasar global, terutama di kawasan Asia-Pasifik. “Kami yakin melalui kerja sama ini, sawit Indonesia akan lebih berdaya saing di pasar internasional, terutama di negara-negara anggota RCEP. Ini merupakan langkah penting dalam memperluas jaringan perdagangan dan mendorong praktik sawit berkelanjutan,” ujar Lolita dalam keteranganya dikutip InfoSAWIT, Sabtu (28/9/2024).
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Naik 0,55 Persen Pada Jumat (27/9), Harga CPO Mingguan Naik 4,42 Persen
Sementara itu, Willy Wu menekankan bahwa RCEP Cultural Trade Cooperation Center akan mendukung penuh perluasan produk sawit Indonesia ke pasar yang lebih luas di kawasan RCEP. Menurutnya, sawit Indonesia memiliki potensi besar di pasar ini, dan pihaknya siap memfasilitasi pertumbuhan tersebut.
Penandatanganan MoU ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting Indonesia, termasuk Miftah Farid, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan, dan Aida Fitria, Kepala Divisi Kemasyarakatan dan Civil Society BPDPKS. Kehadiran mereka menunjukkan betapa pentingnya kerja sama ini bagi promosi sawit Indonesia di pasar internasional.
MoU ini diharapkan membawa dampak positif terhadap pengembangan perdagangan sawit Indonesia, terutama di tengah upaya global untuk mempromosikan keberlanjutan dan inovasi di sektor pertanian. Dengan adanya kerja sama ini, GAPKI siap memperluas ekspor sawitnya, tidak hanya dari segi volume perdagangan tetapi juga memperkuat reputasi sawit Indonesia sebagai komoditas unggulan yang berkelanjutan dan kompetitif di pasar global.
BACA JUGA: Produksi CPO Indonesia Juli 2024 Turun 2%, Konsumsi Dalam Negeri Naik
Sebagai informasi, RCEP merupakan perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia yang melibatkan 15 negara anggota, termasuk 10 negara ASEAN, serta mitra dagang utama seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. Perjanjian ini bertujuan untuk memperkuat hubungan perdagangan di kawasan Asia-Pasifik melalui penghapusan tarif dan penyederhanaan aturan perdagangan. (T2)