InfoSAWIT, PONTIANAK — Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat memulai langkah baru dalam memperkuat kapasitas petani kelapa sawit swadaya di wilayah tersebut. Pada Senin, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar, Heronimus Hero, SP., M.Si, secara resmi membuka Pelatihan Pendamping Sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) di Pontianak.
Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan pelatih-pelatih yang siap mendampingi petani dalam proses sertifikasi ISPO, yang kini menjadi salah satu standar penting bagi keberlanjutan industri sawit Indonesia. “Melalui pelatihan ini, kami berharap lahirnya pendamping-pendamping berkualitas yang mampu mendukung organisasi petani swadaya dalam memenuhi persyaratan ISPO,” ujar Heronimus dalam sambutannya dikutip InfoSAWIT dari Laman resmi FB Disbuntan Kalbar, Rabu (6/11/2024).
Pelatihan ini difokuskan pada beberapa aspek utama yang dibutuhkan dalam sertifikasi ISPO, seperti pengembangan Sistem Pengendalian Internal (SPI) dan peningkatan kapasitas kelembagaan. Diharapkan, para peserta pelatihan akan mampu membantu petani dalam mematuhi praktik perkebunan berkelanjutan serta membangun database petani yang lebih akurat.
BACA JUGA:
Menurut Heronimus, penguatan kapasitas kelembagaan dan keahlian teknis budidaya menjadi kunci untuk mencapai produktivitas yang optimal. “Kami ingin para petani tidak hanya memiliki hasil panen yang tinggi tetapi juga akses pasar yang lebih baik untuk menjual tandan buah segar (TBS) mereka di Pabrik Kelapa Sawit (PKS),” tambahnya.
Selain membantu meningkatkan daya saing para petani swadaya, program pelatihan ini diharapkan akan membuka peluang yang lebih luas bagi produk kelapa sawit Kalimantan Barat untuk memenuhi standar global. (T2)