InfoSAWIT, Bogor – Keberadaan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) masih menghadapi persoalan besar akibat banyaknya hambatan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan data terbaru, keberadaan PSR baru mencapai 30% dari target yang dicanangkan pemerintah, seluas 180 ribu hektar per tahun.
“Rendahnya capaian PSR sebesar 30% per tahun, menjadi tantangan yang harus dihadapi dalam menyediakan lahan sawah padi Gogo”, ungkap Ketum Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI).
Menurut Ketum GPPI, Delima Hasri Azahari, keberadaan perkebunan kelapa sawit masih membutuhkan perbaikan tata kelola lahan yang baik di masa depan. Sebab itu, keberadaan PSR dengan melakukan intercropping padi Gogo, akan menghadapi tantangan yang cukup besar. Lebih lanjut, Ketum GPPI yang akrab dikenal Bunda Delima, juga mengusulkan adanya sinkronisasi kebijakan pemerintah guna mewujudkan keberadaan lahan sawit padi Gogo.
BACA JUGA: Menko Pangan Zulkifli Hasan: Fokus Pembangunan pada Swasembada Pangan, Energi dan Air Bersih.
“Perkebunan kelapa sawit sudah banyak melakukan intercropping tanaman hortikultura sebelumnya dan menghadapi banyak tantangan yang tidaklah mudah”, ungkap Bunda Delima menjelaskan.
Imbuhnya, berbagai upaya mewujudkan swasembada beras, harus didukung oleh semua pihak termasuk Kementerian dan Lembaga Pemerintah. Sebab itu, sinkronisasi kebijakan pemerintah menjadi penting dilakukan demi mendukung kebijakan ketahanan pangan dan energi dari Pemerintahan Presiden Prabowo.
“Upaya swasembada beras bagi rakyat Indonesia, harus didukung semua pihak yang berkepentingan. Sebab itu akselerasi PSR harus ditingkatkan”, tandasnya.
BACA JUGA: Mendukung Swasembada Pangan Presiden Prabowo, PTPN Holding Dukung Ketersediaan Lahan Sawah Padi Gogo
Sebagai informasi dari Redaksi InfoSAWIT, perkebunan kelapa sawit nasional memiliki kontribusi besar sebagai produsen minyak sawit mentah (CPO) dunia dan menyuplai kebutuhan minyak sawit dunia sebesar 60% dari konsumsi dunia. Dengan luas lahan perkebunan kelapa sawit yang mencapai 16,83 juta hektar dan diperkirakan membutuhkan peremajaan tanaman sawit milik rakyat mencapai 2,8 juta hektar.
Upaya mendukung swasembada beras melalui intercropping padi Gogo ini dibahas pada Seminar Nasional hari ini (19/11) dengan tema Potensi Intercropping Padi Gogo di Lahan Peremajaan Sawit Rakyat untuk Mendukung Swasembada Beras yang berlangsung di Hotel Aston Sentul dan dihadiri Media InfoSAWIT. (T1)